Abi MUDI Isi Pengajian Perdana Mahasantri Baru Ma'had Aly MUDI Masjid Raya Samalanga

 
Abi MUDI Isi Pengajian Perdana Mahasantri Baru Ma'had Aly MUDI Masjid Raya Samalanga

LADUDI.ID I Aceh- Mahasantri baru Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga pagi Jumat,  (14/9/2018) mengikuti pengajian perdana bersama Abi H. Zahrul Fuadi Mubarrak (Abi MUDI) di Ruang belajar Lampoh Waqaf dalam bidang Ulumul Quran.

Dalam pengajian perdana ini Abi MUDI memberikan motivasi kepada Mahasantri tentang pentingnya himmah dalam belajar. Abi juga menyampaikan bahwa menjadi penuntut ilmu itu merupakan pilihan Allah.

Sebagai gambaran Abi mengisahkan bahwa ada 2 santri baru yang memasuki salah satu pondok pesantren di Pulau Jawa. Seorang santri berasal dari daerah pedalaman yang sebenarnya fasilitas sederhana di Pondok sudah sangat mewah dibandingkan dengan kondisi tempat tinggalnya.

Saat salah seorang guru mengantarkannya kembali ke rumah orang tua, ternyata untuk menuju rumahnya terpaksa harus berjalan kaki beberapa kilometer yang tidak bisa ditembus kendaraan Bus. Bahkan saat hendak membuang hajat, tempat buang hajatnya pun hanya tertutup bagian depannya saja.

Sementara seorang santri lagi yang dari sejak SMP sudah dibeli mobil oleh orang tuanya sanggup bertahan di Pondok dengan segala keterbatasan fasilitas dan peraturan yang ketat hingga ia sukses menuntut ilmu.

"Apa yang membedakan kedua santri ini? yang membedakannya adalah pilihan Allah. Maka bersyukurlah Allah telah memilih kalian menjadi betah di Dayah. Ketahuilah ini pertanda Kalian merupakan orang yang dipilih Allah dan mudah-mudahan sukses dalam menuntut ilmu," papar Abi menyemangati santri.

Selain itu Abi MUDI juga menjelaskan biografi Imam As-Suyuthi yang tahun lalu beliau baru saja menziarahi makamnya di Mesir bersama para Mudir Ma'had Aly se-Indonesia. Abi menjelaskan, "Imam As-Suyuthi digelar Ibnu al-Kutub (anak buku) karena ibunya melahirkan beliau di perpustakaan.

Semangat Imam As-Suyuthi dalam belajar sangat tinggi. Beliau memiliki 204 orang guru dimana 42 dari gurunya dari kalangan perempuan. Beliau melakukan penggembaraan ilmu ke berbagai negara, baik di Timur Tengah, Afrika bahkan menurut satu riwayat sampai ke India.

Dalam hidupnya Imam As-Suyuthi selalu dalam belajar dan tidurnya hanya sebentar sebagai obat mata. Semangat inilah yang menjadikan Imam As-Suyuthi sebagai Ulama besar yang keilmuannya diakui dunia." 

Sumber: mudimesra.com