Pemuda Generasi Qurani Sang Idola Umat

 
Pemuda Generasi Qurani Sang Idola Umat

LADUNI.ID I KOLOM- Sook pemuda yang hidup di era globalisasi seperti saat ini. Harus mampu menjadikan diri pribadi yang optimis, isiqamah terhadap pekataan dan perbuatan, teguh dalam pendirian juga jangan cepat menyerah dalam ‘berjihad”. Bukan sosok al-fata yang sejati manakala masih tergiur dengan indahnya fatamorgana dunia dan masih lemah jiwa dan keimanan dalam menghadapi musuh paling utama, yakni hawa nafsu. Disamping itu peran dari pemuda itu sendiri sangat menentukan dan kunci keberhasilan dan kesuksesan dalam membentuk generasi qur ‘ani yang diimpikan oleh segenap lapisan masyarakat.

Sosok generasi penerus bangsa Qur’ani memiliki andil yang besar dalam membawa perubahan dan pelopor dalam segala lini kehidupan terutama perubahan akhlak dan moral para pemuda dan masyarakat Indonesia pada umumnya Indonesia. Dengan akhlakul karimah yang berpedoman al-Quran, generasi Qur’ani akan mengerti dan memahami bagaimana menyelesaikan problematika dan fenomena yang dialami oleh generasi muda lainnya.

Semua  ini  tereailsasi apabila sosok pemuda itu harus banyak iqra (membaca) itu dikonotasikan sebagai ta’lim (belajar). Iqrak itu pintu gerbang menuju ke samudera ilmu pengetahuan. Iqrak pun tidak terbatas kepada yang tertulis (iqrak bil qalam) namun segala perubahan dan fenomena alam yang terjadi juga harus mampu di telaah dan di cerna yang di kenal dengan Iqra’ Kauniyah.

Sosok harus mampu melahirkaan metode dan konsep serta manajemen dakwah yang baik dan diharapkan mampu menjawab tantangan sertaproblemantika ini yang akan dilakoni oleh masyarakat pelaku dakwah untuk meraih titel khairul ummah (the best people) seperti yang digambarkan dalam Al-Quran yang berbunyi: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,  menyuruh kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah dari yang mungkar…”(QS.Ali Imran [3]:110).

Walhasil pembangunan spiritual dan pola pikir (mindset) generasi muda lebih diutamakan dari pembangunan sarana dan prasarana seperti jembatan, sektor industri, gedung pencakar langit,. Sebuah pembangunan sarana dan prasarana negara yang maju dan modern, semua itu tidak berharga dan bernilai dibandingkan dengan hancur dan sirnanya pembangunan moral dan spiritual para generasi penerus bangsa.

Semoga generasi muda Indonesia mampu mentasbihkan diri menjadi sosok  pemuda berakhalkul karimah, menjadikan para syuhada dan pejuang bangsa yang telah beristirahat di alam sana bisa tersenyum indah atas perjuangan mereka dulu juga diharapkan dengan peran dan andil pemuda yang akhalkul karimah dengan imtak (iman takwa) juga dengan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) bisa mewujudkan persada ini menjadi sebuah negeri yang di ridhai oleh Allah SWT dan selalau tercurahkan keberkahan serta rahmat-Nya.

 

Wallahu ‘Allam Bishawab

Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Aceh