Takbir yang Salah Kaprah

 
Takbir yang Salah Kaprah

TAKBIR mengalun memantik kerinduan di kala idul fitri. Takbir memadamkan gejolak dan murka dalam zikir yang tak berkesudahan. Bahkan takbir jadi semacam garis demarkasi antara apa yang bertendensi duniawi dan dimensi ukhrawi dalam sembahyang; sebagai jendela yang menutup segala kebisingan menuju keheningan. 

Di sisi lain, cukup ramai sekelompok massa dengan lantang dan bertalu-talu meneriakkan takbir di jalan-jalan. Tak jarang takbir diselipkan dalam ceramah bernada tinggi dan berisi provokasi. Bahkan kerap terjadi persekusi sembari meneriakkan takbir. 

Barangkali sekelompok massa tersebut menyadari namun tak sepenuhnya memahami bahwa takbir sebagai semacam doktrin teologis dan supremasi kekuasaan Tuhan. Mereka meneriakkan takbir nyaris dengan penuh keangkuhan dan penghakiman. Bahkan saat mereka melakukan aksi vandal sekali pun. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN