Sunnah Mengangkat Tangan saat Qunut dalam Shalat Witir dan Makruh Mengusapkan Telapak Tangan pada Wajah setelah Selesai Membacanya

 
Sunnah Mengangkat Tangan saat Qunut dalam Shalat Witir dan Makruh Mengusapkan Telapak Tangan pada Wajah setelah Selesai Membacanya
Sumber Gambar: Freepik, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Mengangkat kedua tangan ketika membaca doa Qunut adalah sunnah. Tapi setelah membacanya tidak disunnahkan atau justru dimakruhkan untuk mengusapkan telapak tangan pada wajah. Berbeda kalau berdoa biasa, maka disunnahkan untuk mengusapkan telapak tangan pada wajah.

Kesunnahan mengangkat kedua tangan ketika membaca doa Qunut itu berlandaskan riwayat Hadis Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca Qunut Nazilah dengan mengangkat kedua tangannya.

عن أنس رضي الله عنه في قصة القراء الذين قتلوا رضي الله تعالى عنهم قال لقد رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم كلما صلي الغداة يرفع يديه يدعو عليهم يعني على الذين قتلوهم

“Dari Anas r.a, seputar kisah para ahli qira’ah yang terbunuh (semoga Allah merdhoi mereka), ia berkata: ‘Sungguh aku melihat Rasulullah SAW ketika shalat malam, beliau mengangkat kedua tangannya untuk berdoa (Qunut Nazilah) atas orang-orang yang membunuh para ahli qira’ah.” (HR. Al-Baihaqi)

Jadi praktik mengangkat tangan dalam membaca Qunut itu telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Karena itu, hukum mengangkat tangan ketika membaca Qunut adalah sunnah. Demikian pula yang dilakukan oleh Amirul Mukminin, Umar bin Khatthab r.a. Beliau juga mengangkat kedua tangan pada saat membaca Qunut dalam shalat Witir yang dilakukan setelah rukuk pada rakaat terakhir.

Dalam Kitab Minhajul Qowim, Imam Ibnu Hajar Al-Haitami mengatakan bahwa mengangkat kedua tangan ketika Qunut adalah sunnah. Sedangkan mengusapkan kedua telapak tangan setelah membacanya dihukumi makruh atau sebaiknya tidak dilakukan.

"ويسن الصلاة" والسلام "على النبي صلى الله عليه وسلم" وآله وصحبه "في آخره" للاتباع في الصلاة وقياسًا في الباقي "ورفع اليدين" مكشوفتين إلى السماء "فيه"... لَا يسن مسح الوجه بهما عقب القنوت بل يكره مسح نحو الصدر.

“Dan disunnahkan membaca shalawat dan salam kepada Nabi SAW dan keluarganya serta para sahabatnya, di akhir membaca Qunut. Hal ini mengikuti yang memang dilakukan oleh nabi dan sebagaimana diqiyaskan dengan praktik doa yang lainnya. Dan disunnahkan pula di dalam Qunut untuk mengangkat kedua tangan secara tebuka ke arah langit…. Tidak disunnahkan mengusap wajah dengan kedua telapak tangan setelah membaca Qunut, bahkan dimakruhkan jika mengusap dada.”

Adapun kesunnahan membaca Qunut dalam shalat Witir itu dilakukan ketika sudah memasuki separuh akhir Ramadhan. Keterangan ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam Kitab As-Sunan Al-Kubro. Beliau mengutip pernyataan Imam Syafi’i yang menyampaikan demikian.

قَالَ الشَّافِعِيُّ: وَيَقْنَتُوْنَ فِي الْوِتْرِ فِي النِّصْفِ الْآخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَكَذَلِكَ كَانَ يَفْعَلُ ابْنُ عُمَرَ، وَمُعَاذُ الْقَارِئُ

Imam Syafi'i berkata: 'Mereka membaca Qunut di dalam shalat Witir pada pertengahan akhir bulan Ramadhan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu Umar dan Mu’adz Al-Qori.'”

Wallahu A’lam bis Showab. []


Penulis: Hakim

Editor: Denny