Konservatisme Islam dan Soal Penafsir Qur'an
LADUNI.ID - Pernah ada fase (dan itu lama sekali) di mana Qur'an hanya menjadi bacaan para elite Islam, yaitu mereka yang mengerti tata bahasa Arab dengan baik dan menguasai sederet ilmu tradisional Islam yang diperlukan.
Namun, zaman terus berubah. Standar dan kualifikasi akademis lama sudah banyak dihancurkan, sehingga siapa saja sekarang bisa disebut ulama dan siapa saja juga boleh menafsirkan Qur'an.
Kelompok Islam konservatif yang biasanya paling kokoh membentengi Qur'an dari campur tangan kalangan awam, sekarang sudah mulai goyah. Mereka tak lagi menolak misalnya jika wilayah tafsir Qur'an dimasuki umat non-muslim. Bahkan tak mempersoalkan jika ada yang berkata; kitab suci adalah fiksi.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp671.000
Rp179.999
Rp23.800
Rp60.720
Memuat Komentar ...