Kutu Busuk dan Hak Asasi Hewan

 
Kutu Busuk dan Hak Asasi Hewan

LADUNI.ID, Jakarta - Subuh jam 04.01 WIB, seperti biasanya saya membangunkan santri untuk sholat jamaah di masjid, ketika saya masuk ke salah satu kamar santri, ada di antara mereka yang misuh-misuh dengan nada geram dan luapan amarah penuh kesal, “Jancil, kurang ajar kamu”, saya kaget, kenapa ia sampai misuh-misuh seperti itu.

Eh, tak tahunya ia lagi berperang dengan seekor kutu busuk. Dengan gilanya ia meremas-remasnya, dan membakarnya.
Kenapa ia harus marah dengan luapan emosi yang luar biasa, padahal yang dihadapi hanya seekor kutu busuk, yang tidak mungkin melawan apalagi membalas dengan ocehan-ocehan yang lebih sengit.

Sungguh ironis dan kadang tidak masuk akal, mengapa manusia –yang katanya punya akal- tega-teganya membunuh dengan nafsunya dan dengan makian dan cacian yang mungkin sang kutu busuk tidak paham dengan kata-katanya itu, ia hanya bisa pasrah dan kalau ada kesempatan lari, tapi kalau tidak, ia tidak akan berbuat apa-apa; diinjak, ditindih, bahkan dibakar ia tetap pasrah. Hanya bisa tawakkal kepada Sang Penciptanya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN