Cara dan Tanda Mengetahui Jenis Kelamin Anak Kita

 
Cara dan Tanda Mengetahui Jenis Kelamin Anak Kita

قال القاضي أبو بكر بن العربي إذا خرج ماء الرجل أولا وكان أكثر كان الولد ذكرا بحكم السبق ويشبه أعمامه بحكم الكثرة وإن خرج ماء المرأة أولا وكان أكثر كان الولد أنثى بحكم السبق ويشبه أخواله بحكم الكثرة وإن خرج ماء الرجل أولا ولكن كان ماء المرأة أكثر كان الولد ذكرا للسبق ويشبه أخواله لكثرة ماء المرأة وإن خرج ماء المرأة أولا ولكن ماء الرجل أكثر كان أنثى لسبق ماء المرأة وتشبه أعمامها لكثرة ماء الرجل...

Berkata alQaadhi Abu Bakar bin ‘Araby : Bila sperma suami keluar terlebih dahulu dan lebih banyak, anaknya (insya Allah) laki-laki dan menyerupai terhadap sifat-sifat ibunya karena banyaknya spermanya yang keluar,

Bila sperma istri keluar terlebih dahulu dan lebih banyak, anaknya (insya Allah) perempuan dan menyerupai sifat-sifat ayahnya karena banyaknya spermanya yang keluar,

Bila sperma suami keluar terlebih dahulu namun sperma istri lebih banyak keluar, anaknya (insya Allah) laki-laki dan menyerupai sifat-sifatnya karena banyaknya sperma istri yang keluar,

Bila sperma istri keluar terlebih dahulu namun sperma suami lebih banyak keluar, anaknya (insya Allah) laki-laki dan menyerupai sifat-sifat keibuannya karena banyaknya sperma suami yang keluar. [ Nazhah alMajaalis I/229 ].

Untuk menentukan jenis kelamin yang kita kehendaki tentu melalui permohonan/doa kepada Allah swt, sebagai ikhtiar kita bisa mencoba tips berikut : konon sebagian orang mempercayai jika yang kita meinginkan anak laki-laki :

  • 1. Ketika mau melakukan jimak hendaknya suami naik dari sisi kanan dan turun kesebelah kiri sang istri.
  • 2. usahakan sebisa mungkin sperma jatuh/masuk di sisi kanan perut sang istri.

Jika menginginkan anak perempuan :

  • 1. si suami naik dari sisi kiri dan turun kesebelah kanan tubuh istrinya.
  • 2. usahakan sebisa mungkin seperma jatuh/masuk ke sisi kiri perut sang istri.

Bagi yang sudah berkeluarga silahkan untuk mencoba meski belum ada penelitian secara medis namun secara praktek (temasuk pen) sudah banyak yang berhasil.

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah