Mencari Format Komunikasi Efektif
LADUNI.ID, ID, KOLOM- Komunikasi dalam kehidupan ini terdapat di semua aspek kehidupan. Secara sederhana komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses penyampaian dan penerimaam pesan dari komunikator (Sumber) ke komunikan (Penerima). Pada tataran ini terlihat adanya tiga unsur atau elemen komunikasi, yaitu, komunikator, pesan dan komunikan. Secara lebih luas, komunikasi bisa pula dipahami sebagai suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan dari komunikator ke komunikan dengan atau tanpa media serta melibatkan dua individu atau lebih yang saling berhubungan, biasanya ikutan dari elemen-elemen yang demikian adalah munculnya pertimbangan tentang efek (pengaruh) serta umpan balik (feedback).
Namun bila lebih dicermati dengan mengacu pada pendapat sejumlah ahli komunikasi, beberapa sub elemen yang ada dalam suatu elemen komunikasi harus pula dipertimbangkan secara matang. Elemen pesan, misalnya, tidak sekedar dipandang sebagai suatu yang harus disampaikan komunikator dan diterima komunikan, melainkan harus pula dilihat dari proses terbentuknya pesan itu sendiri. Komunikasi kemudian bisa dipahami sebagai suatu proses perencanaan, penyusunan, penyampaian dan penerimaan pesan dari komunikator ke komunikan, dengan atau tanpa media, sehingga melahirkan efek tertentu dan berkemungkinan menghasilkan feedback tertentu. Dengan kata lain, keberhasilan suatu proses komunikasi tidak sekedar tergantung pada perhatian kita terhadap elemen-elemen komunikasi.
Hukum Komunikasi yang Efektif
Untuk suksesnya dalam berkomunikasi, harus dapat mengenal fondasi utama dalam membangun sebuah komunikasi yang efektif, untuk itu perlu memperhatikan lima hukum komunikasi yang efektif atau The Five Inevitable Laws of Effetive Communication, lima hukum itu meliputi Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humble di singkat REACH yang berarti meraih. Hal ini relevan dengan prinsip komunikasi interpersonal, yakni sebagai upaya bagaimana meraih perhatian, pengakuan, citra kasih, simpati, maupun respon positif dari orang lain, Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, Yokyakarta: Graha Ilmu, 2011),
Hukum Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah Respect, ialah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseoran. Jika membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan kualitas hubungan antar manusia.
Hukum Empathy
Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu pra syarat utama dalam memiliki sikap empathy adalah kemampuan kita untuk mendengar atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
Hukum Audible
Makna dari audible antara lain, dapat didengar atau dapat dimengerti dengan baik. Jika empathy berarti harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik. Maka audible berarti pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan untuk menggunakan media atau delivary chanel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.
Hukum Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum yang keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan, Hukum Clarity dapat pula diartikan keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi mengembangkan sikap terbuka sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan.
Hukum Humble
Hukum yang kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati, sikap ini adalah unsur yang terkait hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati pada intinya antara lain, sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar dan mau menerima kritikan, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal, dapat menyampaikan pesan dengan cara yang sesuai dengan keadaan komunikan dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan. Komunikasi yang tidak mempertimbangkan keadaan komunikan, akan menghasilkan komunikasi yang arogan, satu arah, dan sering kali menjengkelkan orang lain.
***Mulyadi Mahyuddin, M. Sos, Staf Pengajar di IAI Al-Aziziyah Samalanga, dikutip dari berbagai sumber.
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...