Ziarah di Makam KH. M. Chaedar, Muasis Pesantren Nurul Falah, Pandeglang

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. M. Chaedar, Muasis Pesantren Nurul Falah, Pandeglang

Daftar Isi

  1. Profil
  2. Lokasi Makam
  3. Motivasi Ziarah Menurut Syeikh An Nawawi Banten
  4. Fadilah
  5. Peninggalan
  6. Oleh-oleh
  7. Sumber

 

Laduni.ID, Jakarta - KH. Moch. Chaidar beliau adalah ulama kharismatik dari Kabupaten Pandeglang dan Muasis pesantren Pesantren Nurul Falah, desa Kaung Caang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.

1. Profil

KH. Moch. Chaidar dilahirkan di Kp. Cigodeg kecamatan petir kabupaten serang, pada tanggal 5 Juli 1923. beliau merupakan putra kedua dari kelima bersaudara keturunan dari pasangan KH. Moch Emed Zuhri dan Ny. Hj.Mahdiyah

KH. Moch Emed Zuhri adalah sosok pejuang yang religius membela agama Islam pada masa penjajahan sehingga oleh Tentara Belanda beliau diasingkan ke Digul, Papua. Beliau seorang Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah di Cigodeg, Petir. Jadi, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Sehingga KH. Moch Chaedar Zuhri menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah di Kaungcaang.

Sebelum Ayahandanya dibawa oleh Tentara Belanda ke Digul, beliau menitipkan KH. Moch Chaedar kepada salah satu santrinya yaitu KH. Azhari berasal dari Desa Cimeong, Baros. Dengan alasan karena KH. Azhari adalah salah satu santri yang paling dekat dengan Ayahanda KH. Moch Chaedar , sehingga kebaikan KH. Azhari tidak diragukan lagi.

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. M. Chaedar

2. Lokasi Makam

Beliau berpulang ke Rahmatullahi pada hari Rabu, 3 Juni 2008 M/ 29 Jumadil Awal 1929 H, Kota Pandeglang kehilangan salah satu putera terbaiknya yang telah banyak memberikan kontribusinya di bidang keagamaan, beliau menghembuskan nafas terakhir pada pukul 14:10 WIB meninggalkan seorang istri, tujuh anak, tujuh menantu, dan sembilan belas cucu. Beliau dimakamkan di pemakaman keluarga pesantren Nurul Falah, Pandeglang.

3. Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

4. Fadilah

Makam KH. M. Chaedar banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tidak hanya datang dari wilayah Kab. Pandeglang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Pemakaman keluarga Pesantren Nurul Falah, Pandeglang

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam beliau maka akan dimudahkan dalammenyerap dan hafalan ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah.

5. Peninggalan

Mendirikan Pesantren
KH. M. Chaedar mengamalkan ilmunya dan mengabdikan dirinya untuk masyarakat dan mengembangkan pesantren Nurul Falah. Keadaan pondok pesantren Nurul Falah dari tahun ketahun hingga sekarang mengalami kemajuan yang cukup signifikan dengan menerapkan berbagai ilmu pengetahuan yang tidak kalah bersaing dengan pendidikan yang ada pada umumnya.

Untuk mewujudkan niat dan tekadnya merealisasikan visi dan misinya sebagai seorang da’i/pendakwah, pada tahun 1952, beliau mendirikan pondok pesantren atas dukungan masyarakat disekitarnya yang mempelopori dan mendukung terhadap niat KH. M. Chaedar yaitu: H. Akhyar, H.Acuk, H. Anggawi yang ternyata mendapat dukungan yang menggembirakan dari para tokoh masyarakat dan masyarakat Kaungcaang.

Bahkan mereka tidak ragu-ragu untuk mewakafkan tanahnya untuk kepentingan tempat belajar para santri, kemudian pesantren yang di bangun dan dikembangkan oleh KH. M. Chaedar yang terletak di KaungCaang Jalan raya Cadasari-Rego km-2 Pandeglang Banten itu di beri nama pondok pesantren Nurul Falah yang berarti cahaya kemenangan.

Sejak berdirinya pondok pesantren Nurul Falah pada tahun 1952, telah banyak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik yang kulturnya kejawaraan dan premanisme menuju kepada masyarakat yang akhlakul karimah, dengan keadaan itu KH. M Chaedar mendapat kepercayaan dari para orang tua di masa itu untuk mengirimkan putra-putrinya untuk menimba ilmu di pondok pesantren Nurul Falah.

Dan dari tahun ketahun hingga kini pesantren Nurul Falah mengalami kemajuan yang begitu progresif dan namanya pun cukup dikenal di wilayah Banten dan luar Banten bahkan sampai ke seberang Jawa yaitu Sumatera, Lampung, dan Palembang yang mempercayakan kepada KH. M. Chaedar oleh pihak orang tua untuk membagi ilmu pengetahuan kepada para santri untuk menimba ilmu agama.

6. Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Pandeglang di antaranya:
Kerupuk Ikan Pindang, Emping, Otak-Otak, Balok, Getas.Gipang, Rengginang, Kue Pasung, Jojorong

7. Sumber

Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs:

  1. Youtube Makam KH. Moh. Chaedar Kaungcaang - Pandeglang Banten
  2. Facebook :  YPI NURUL FALAH KAUNG CAANG