Hukum Membunuh Ular

 
Hukum Membunuh Ular

PERTANYAAN :

Assalamualaikum, maaf numpang tanya apa hukumnya membunuh ular  ? NB: kejadiannya baru saja karena ularnya makan ayam peliharaan.

JAWABAN :

Wa'alaikumusalam, ular boleh dibunuh walaupun nggak mengganggu, kalau di rumah ada ular maka diperingatkan dahulu 3 kali, jika nggak mau pergi maka boleh dibunuh. Lihat kitab Fathul bari syarah Shohih Bukhori tentang perintah membunuh ular. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di atas mimbar dengan berkata :

اُقْتُلُوا الْحَيَّاتِ وَاقْتُلُوْا ذَا الطُّفْيَتَيْنِ وَالأَبْتَرَ فَإِنَّهُمَا يَطْمِسَانِ الْبَصَرَ وَيَسْتَسْقِطَانِ الْحَبَلَ.

Bunuhlah ular-ular dan bunuhlah dza ath-thufyatain dan abtar (nama dari dua jenis ular berbisa) karena keduanya membutakan pandangan dan menggugurkan kandungan. (HR. Al Bukhori))

قوله : ( واقتلوا ذا الطفيتين ) تثنية طفية بضم الطاء المهملة وسكون الفاء وهي خوصة المقل ، والطفي خوص المقل ، شبه به الخط الذي على ظهر الحية ، وقال ابن عبد البر : يقال إن ذا الطفيتين جنس من الحيات يكون على ظهره خطان أبيضان .

قوله : ( والأبتر ) هو مقطوع الذنب ، زاد النضر بن شميل أنه أزرق اللون لا تنظر إليه حامل إلا ألقت ، وقيل : الأبتر الحية القصيرة الذنب ، قال الداودي : هي الأفعى التي تكون قدر شبر أو أكثر قليلا

Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu ‘Abdil Barr: “Bahwasanya dza ath-thufyatain adalah sejenis ular yang di punggungnya terdapat dua buah garis berwarna putih.” Adapun “Al-Abtar” kata Al-Hafizh adalah: “(Ular) yang terpotong ekornya (seolah-olah ekornya terpotong karena pendeknya).” An-Nadhr bin Syumail menambahkan bahwasanya ular itu berwarna biru dan tatapan matanya dapat menggugurkan kandungan wanita yang hamil. Berkata Ad-Dawudi: “Ular jenis ini ukurannya sejengkal atau lebih besar sedikit.”

. وفي الحديث النهي عن قتل الحيات التي في البيوت إلا بعد الإنذار ، إلا أن يكون أبتر أو ذا طفيتين فيجوز قتله بغير إنذار ، ووقع في حديث أبي سعيد عند مسلم الإذن في قتل غيرهما بعد الإنذار ، وفيه : فإن ذهب وإلا فاقتلوه فإنه كافر قال القرطبي : والأمر في ذلك للإرشاد ، نعم ما كان منها محقق الضرر وجب دفعه .

Faedah hadis :

1.larangan membunuh ular yang ada dirumah kecuali setelah diberi peringatan

2.jika ularnya adalah ular abtar dan dzut tofiyatain maka tidak perlu adanya peringatan, alias langsung bunuh saja

3.jika ularnya pergi setelah diperingati maka tidak boleh dibunuh, jika tidak mau pergi berarti dia jin kafir dan boleh dibunuh

4.perintah tersebut adalah sebagai petunjuk, tetapi jika jelas-jelas membahayakan maka wajib menolak ular tsb (misalnya dibunuh )

Kesimpulan :

Ular boleh dibunuh, tapi kasih peringatan dahulu sebelumnya. Ada yang berpendapat jika ularnya bukan di rumah misalnya di padang rumput maka boleh langsung dibunuh tanpa peringatan baik membahayakan maupun tidak. Wallohu a'lam. 

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah