Tentang Malam Kemuliaan

 
Tentang Malam Kemuliaan

LADUNI.ID - Sungguh kami turunkan kepadamu malam kemuliaan. Apakah malam kemuliaan itu (Q.S. 97: 1-2)

Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa pada suatu hari di bulan Ramadhan, nabi SAW didatangi oleh seorang sahabat yang melaporkan bahwa ada dua orang pria yang terlibat pertengkaran di jalanan.

Pertengkaran itu bermula ketika salah seorang pria keluar dari rumahnya untuk mengabarkan tentang adanya lailatul qadar. Oleh pria yang lain ditanyakan tentang kapan sebenarnya malam lailatul qadar itu. Disitulah mulai terjadinya perselisihan dan berujung pertengkaran keduanya.

Mendapati laporan tersebut, Rasulullah pun mendatangi kedua pria yang terlibat perselisihan itu, dan bersabda:"Lailatul qadar adalah malam kemuliaan. Carilah ia pada malam-malam ganjil  di sepertiga ramadhan, yakni 27, 29 & 25" (alhadits).
Hadits ini memberikan pelajaran:1. Lailatul qadar benar adanya, sebagaimana diinformasikan dalam Q.S. 97:1-5 dan Hadits di atas).
2. Lailatul qadar itu turun di sepertiga akhir bulan ramadhan dan di malam-malam ganjil, yang dalam hadits di atas disebutkan malam 27, 29 atau 25. Sebagian ulama menyebutnya mulai malam 21 & 23 dengan merujuk waktu sepertiga ramadhan.
3. Tidak pastinya waktu malam qadar itu selain karena rahasia Allah juga menuntut keseriusan umat untuk meraihnya. Dimana sepertiga ramadhan (dari malam 21 sampai 29) semestinya umat Islam memperbanyak ibadah, qiyamullail, tadarrus alqur'an, zikrullah, dan i'tikaf hingga memperoleh lailatul qadar.
4. Secara lughawi, lailatul qadar bermakna malam kemuliaan/ketetapan. Secara istilahi ia bermakna sebagai waktu (malam) dimana Allah memberikan ketetapan dan keputusan yang baik (memuliakan) bagi hamba-hamba-Nya yang telah berbuat amal kebajikan, terutama amaliah ramadhan. Pada malam itulah semua amal kebajikan kita dicatat dan dibawa ke hadapan Allah, diberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda, do'a orang yang meminta akan dikabulkan oleh Allah SWT.
5. Intinya, hanya dengan memperbanyak amal ibadah yang baik dan benarlah keberkahan malam kemuliaan (lailatul qadar) itu dapat kita peroleh. Bukan hanya dengan harapan dan tongkrongan malam hari yang tak bermanfaat dan tak bernilai ibadah.

Akhirnya, semoga kita semua mendapatkan ketetapan dan kemuliaan dari Allah Swt pada malam qadar itu, malam dimana ketika malaikat turun mencatat amal kebaikan kita benar-benar sedang disibukkan dengan berbagai amaliah dan aktivitas yang bermanfaat, yang dengan demikian kita akan memperoleh kemuliaan malam qadar itu, Aamiiin. (Sintang, 30/05/2019 M - 25 Ramadhan 1440 H)

Oleh: Dr. Ibrahim, MA

Ketua LTN PWNU Kalbar