Memandang Wajah Ulama lebih Baik dari Bersedekah 1000 Kuda Fisabilillah

 
Memandang Wajah Ulama lebih Baik dari Bersedekah 1000 Kuda Fisabilillah

LADUNI. ID, KOLOM-Ulama merupakan sosok warisatul ambiya dan selayaknya kita memuliakannya. Banyak kajian turas klasik menjelaskan kelebihan ulama. Syekh Muhammad bin Umar An Nawawi al-Bantani, dalam kitab berjudul “Tanqihul Qaul al hadits”, menerangkan beberapa kelebihan duduk dengan ahli ilmu (ulama), beliau dalam kitab tersebutkan menyebutkan beberapa hadis, di antaranya,Nabi saw. bersabda kepada ibnu Mas’ud r.a :

 ” Hai ibnu Mas’ud, dudukmu sesaat di majlis ilmu tanpa menyentuh pena dan tanpa menulis suatu huruf lebih baik bagimu daripada membebaskan seribu hamba sahaya. Pandangan kepada wajah orang alim lebih baik bagimu daripada menyedekahkan seribu ekor kuda fi sabilillah (dijalan Allah). Ucapan salammu kepada orang alim lebih baik bagimu daripada ibadah seribu tahun”.

Bukan hanya itu, memandang ulama seperti yang kita jelaskan juga berpahala, ini sebagaimana diungkapkan dalam hadist nabi berbunyi :

 “Barangsiapa memandang kepada wajah orang alim dengan pandangan yang menggembirakannya, maka Allah Ta’ala menciptakan dari pandangan itu seorang malaikat yang memohonkan ampun baginya hingga hari Kiamat.”

Syaikh Nawawi Banten dalam kitab Riyadh al-Shalihin, bahwa Ali Ibn Abi Thalib berkata, “Memandang wajah seorang ulama adalah ibadah. Lalu berpendar cahaya dalam  pandangan itu dan terang cahaya di dalam hatinya. Ketika seorang ulama mengajarkan ilmu, maka satu tema yang diajarkan berhadiah satu istana di surga”. "Bagi yang mengamalkan ilmu yang diajarkannya, akan mendapatkan hadiah serupa”.

Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang memuliakan seorang ulama, sungguh ia telah memuliakan aku”.Mengapa begitu? Menurut Syaikh Nawawi Banten, “Karena ulama adalah kekasih Nabi SAW”. Lalu Nabi SAW melanjutkan, “Barangsiapa yang memuliakan aku, sungguh ia telah memuliakan Allah

Beranjak dari itu marilah kita tanam dan pupuk kecintaan kita kepada ulama baik untuk diri kita juga anak dan keluarga kita, cinta ulama juga cinta kepada calon ulama yang didalamnya para ahli ilmu baik santri dan lainnya.

Cintailah ulama dan ahli ilmu niscaya kita dan anak kita akan mendapat syafaat dan dilimpahkan kasih sayang Allah SWT untuk kita.

**Helmi Abu Bakar Ellangkawi, Pemungut mutiara yang tercecer dan Penikmat Kopi BMW Cek Pen Lamkawe