Serba-Serbi Iron Dome: Teknologi Pertahanan Udara Israel Paling Efektif

 
Serba-Serbi Iron Dome: Teknologi Pertahanan Udara Israel Paling Efektif
Sumber Gambar: Merdeka.com

Laduni.ID, Jakarta - Iron dome disebut para teknisi sebagai pertahanan udara kubah besi yang akurasinya 85%-90% bisa menangkis artileri maupun roket dari pihak lawan. Senjata yang terpasang pada peluncur iron ini memakai rudal Tamir. Satu unit Tamir seharga sekitar 700 juta. Cukup buat bangun satu masjid di desa. Sedang satu roket yang diluncurkan pihak palestina cuma seharga sekitar 7-8 juta rupiah.

Kebayangkan mahalnya biaya pertahanan Israel. Nominal 7 juta ditangkis dengan 700 juta. Itupun belum harga baterainya. Jadi, biaya operasional sistem pertahanan udara Israel Iron Dome sangat tinggi ($ 50 juta per baterai, $ 40.000 per misil).

Bisa dibayangkan 2.000 bh roket/hari dari Gaza ditangkis oleh 2.000 misil Iron Dome berbiaya USD 40.000 per buah ditambah $ 50 juta per baterai, berapa?

So, tidak perlu kaget, Hamas terbiayai dari hasil donasi. Sedang Israel dibantu dari anggaran pajak warga AS.

Sudah tahukan video iron dome?

Seluruh dunia beberapa hari lalu menyaksikan bagaimana langit malam di sekitar wilayah Gaza dan Israel, diwarnai kilatan cahaya yang berpendar seperti pertempuran di udara dan suara sirene.

Itu adalah pemandangan ketika Iron Dome, sistem pertahanan Israel, tengah mengantisipasi serangan bertubi-tubi roket Hamas, kelompok militan Gaza.

Sistem pertahanan Iron Dome sudah berusia sekitar satu dasawarsa dan menurut Israel, Iron Dome punya tingkat efektivitas sekitar 90 persen dalam membendung roket-roket jarak pendek yang biasa digunakan Hamas atau kelompok lain di wilayah konflik itu.

Jean-Loup Samaan, peneliti di Universitas Nasional Singapura yang sudah mempelajari sistem pertahanan rudal Israel mengatakan Iron Dome memberikan semacam "jaminan" bagi keselamatan dan perlindungan bagi nyawa dan harta benda warga Israel.

Menghadapi Iron Dome, Hamas berupaya mencari cara untuk menembus pertahanan itu dengan meluncurkan ratusan roket sekaligus karena mereka mengetahui sebagian besar dari roket-roket itu akan diantisipasi oleh Iron Dome dan berharap masih ada roket yang luput dan mendarat di wilayah Israel.

Menurut Israel, sejak Jumat lalu Hamas sudah meluncurkan 2.200 roket dan Iron Dome mampu membendung sekitar 85-90 persen serangan roket itu.

Apa itu Iron Dome?

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara, artinya alat ini mampu mencegat datangnya roket di wilayah Israel. Proyek ini dimulai pada 2007 dan mulai aktif pada 2011. Iron Dome mampu mengantisipasi serangan roket jarak pendek, helikopter, pesawat nirawak hingga daya jangkau 70 kilometer. Alat ini bisa ditempatkan di darat dan laut.

Iron Dome diproduksi oleh Rafael Advanced System dan sistem radarnya dikembangkan oleh Elta. Pembuatan Iron Dome dipicu sejumlah serangan roket oleh Hizbullah dan Hamas pada tahun 2000-an. Pada Perang Libanon 2006, sekitar 4.000 roket diluncurkan ke wilayah utara Israel dan menewaskan sekitar 44 warga dan 250.000 lainnya mengungsi.

Bagaimana cara kerja Iron Dome?

Iron Dome pada dasarnya punya tiga komponen, seperti halnya sebagian besar sistem pertahan udara yang ada; radar untuk mendeteksi datangnya roket; sistem komando dan pengendali untuk memproses informasi dan mengaktifkan komponen ketiga: pencegat--yaitu rudal yang bertugas menghancurkan roket.

Jadi, iron dome itu sistem yang kinerjanya mengendalikan rudal yang menghancurkan roket di udara?

Betul, Iron Dome punya tiga peluncur vertikal dengan masing-masing memuat 20 rudal. Menurut penelitian 2013 oleh Yiftah S Shapur, salah satu kelebihan Iron Dome adalah mengidentifikasi dan mengansipiasi dampak dari serangan roket, memperkirakan kapan dan di mana roket itu akan jatuh, apakah di area terbuka atau kawasan pemukiman dan memutuskan apakah perlu diantisipasi atau tidak.

Hal ini untuk menghindari antisipasi tidak perlu jika roket yang diluncurkan akan jatuh di kawasan kosong dan tidak menimbulkan kerusakan. Iron Dome memiliki varian I-DOME yang memuat seluruh komponen pada satu truk dan C-DOME yang bisa dipasang di kapal perang.

Apakah sistem ini unik bagi Israel?

Dalam taraf tertentu, ya, sistem ini unik karena termasuk sistem paling canggih untuk mengantisipasi ancaman semacam roket. Tapi mengantisipasi roket tentu tidak sama dengan mengantisipasi rudal balistik karena lintasan dan jangkauannya berbeda.

Jadi Iron Dome memang dirancang untuk ancaman khusus roket jarak pendek yang diluncurkan dari Gaza atau wilayah sekitarnya?

Ya, dan itulah bagian pentingnya, karena terkadang orang mengira Iron Dome bisa mendeteksi dan mengantisipasi apa saja, tapi sesungguhnya Iron Dome dirancang untuk mengantispiasi senjata yang sederhana semacam roket. Iron Dome tidak bisa mengantisipasi rudal balistik dari Iran, misalnya. Kalau itu Israel tengah mengembangkan sistem pertahanan bernama Katapel Daud atau Panah untuk mengantispiasinya.

Bahkan sistem persenjataan dari Hizbullah di Libanon yang mengerahkan rudal balistik jarak menengah, lebih presisi, lebih canggih, menjadi tantangan yang lebih kompleks untuk diantisipasi.

Jadi Iron Dome adalah sistem pertahanan canggih yang dirancang untuk mengantisipasi serangan roket yang sederhana?

Ya dan tidak. Selama ini ada dampak pendanaan karena uang yang diinvestasikan untuk Iron Dome tidak bisa diinvestasikan ke hal lain. Itu juga menjadi alasan mengapa Iron Dome dan sistem pertahanan lain menjadi bagian dari kerjasama Israel-Amerika Serikat. Cukup berat bagi Israel untuk terus menggelontorkan dana bagi ongkos sistem pertahanan mereka.

Tapi jika dilihat dari satu dasawarsa terakhri operasi militer Israel ke Gaza, Iron Dome tidak mengubah fakta bahwa Israel tetap melancarkan serangan udara terhadap Hamas dan mengerahkan pasukan darat.

Iron Dome memang bagus untuk melindungi warga tapi tetap itu tidak mengubah keadaan konflik. Israel tetap melancarkan serangan udara dan kemungkinan mengerahkan pasukan darat melawan Hamas.

Apa kelemahan Iron Dome?

Iron Dome selama ini cukup efektif, namun sistem ini punya keterbatasan jika harus menghadapi rentetan roket yang datang bertubi-tubi. Sistem ini punya titik jenuh. Rudal-rudal Iron Dome hanya mampu mengantisipasi sejumlah serangan roket pada satu waktu. Serangan roket yang bertubi-tubi bisa menembus sistem pertahanan dan menimbulkan kerusakan.

Sejumlah pengamatan memperlihatkan Hamas juga mengantisipasi kondisi ini dengan merendahkan lintasan roket sambil terus meningkatkan presisi serangan roket.

Menurut Shapur, salah satu kelemahan Iron Dome adalah dia tidak mampu mengantisipasi serangan roket jarak sangat pendek. Iron Dome hanya mampu mengantisipasi serangan roket yang berjarak minimal 5-7 kilometer.

 

Aimah, Blitar 18 Mei 2021

Referensi: Dilansir dari laman Vox.

Sumber rujukan: Samaan.