KH. Abdul Muiz Ali: Mengatasi Kesedihan Ala Rasul

 
KH. Abdul Muiz Ali: Mengatasi Kesedihan Ala Rasul
Sumber Gambar: Tangkapan layar YouTube Salaam Indonesia/Laduni.ID

Laduni.ID Jakarta –  Kesedihan pasti akan di alamai oleh setiap manusia, tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW. Sebagai seorang nabi dan rasul, beliaupun pernah mengalami kesedihan yang luar biasa dalam hidupnya.

Dikisahkan dalam suatu cerita Nabi Muhammad SAW pernah mengalami kesedihan saat ditinggal oleh istri tercinta yaitu Saidina Khadizah RA. Dimana saat itu beliau sangat terpukul akan kepergian istri tercintanya.

Baca Juga: Apakah Air Kencing Bayi itu Suci?

Akan tetapi beliau mengajarkan pada ummatnya bagaimana cara mengatasi kesedihan akibat kehilangan orang-orang yang kita sayangi dengan sewajarnya serta tidak mengajarkan akan bersedih dengan berlarut-larut. Karena hal tersbut dilarang dalam agama.

Andaikan kita ditinggal oleh orang tercinta, seperti orang tua, istri, anak maupun sanak sodara lainya. Maka kita harus ingat siapa yang memiliki itu semua.

Karena yang memiliki hal tersebut baik orang tua, istri, anak, kekayaan dan jabatan itu semua datangnya dari Allah SWT, maka Ketika Allah ambil kembali maka kita tidak boleh larut dalam kesedihan.

Lantas bagaimana cara agar kesedihan itu tidak berlarut-larut ?

Allah SWT mengajarkan kepada kita “Alaa bidzikrillaahi tathma’innal quluub” ketahuilah dengan memperbanyak zikir, insya Allah hati kita menjadi tenang. Dzikir ada dua macam, diantaranya ialah:

Dzikir qauliyah atau ucapan seperti : “subhannalh, walhamdulillah, shalallahu ala Muhammad itu dzikir secara qauliyah atau ucapan.

Baca Juga: Pesantren Al-Aziziyyah Jombang

Yang kedua ada juga dzikir yang dalam pengertianya ingat, seperti semua yang kita miliki baik itu harta, jabatan orang tua, istri, anak maupun suami adalah milik Allah.

Dengan demikian dzikir dalam pengertian ingat adalah segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Allah maka Ketika hilang, kita tidak akan larut dalam kesedihan.

Senantiasalah kita dengan berdzikir, karena dengan berdzikir hati kita akan lebih tenang.
---------
Sumber: 

Editor: Nasirudin Latif