Sya’ir Anak Anung KH Muslim Rifai’i Imampuro (Mbah Liem)

 
Sya’ir Anak Anung KH Muslim Rifai’i Imampuro (Mbah Liem)
Sumber Gambar: Hikam Reader

Laduni.ID, Jakarta – Salah satu pujian menjelang shalat lima waktu yang khas di Al-Muttaqien Pancasila Sakti adalah pujian dengan melantunkan syi’ir Anak Anung. Syi’ir ini dianggit oleh KH. Muslim Rifa’i Imampura dan biasanya dilantunkan menjelang shalat Maghrib atau Isya’ dengan irama yang sama dengan syi’ir Tombo Ati.

Syi’ir ini berisi doa dari KH. Muslim Rifa’i Imampura kepada Allah SWT agar anak, cucu, santri dan semua yang mendarasnya menjadi pribadi yang memiliki sifat-sifat sebagaimana yang termaktub dalam isinya.

Adapun isi syiir tersebut adalah sebagai berikut:

Allahumma shalli wa sallim ‘ala,

Sayyidina wa maulana Muhammadin,

‘Adada ma fi ‘ilmillahi shalatan,

Daimatan bidawami mulkillahi.

 

Anak anung gedhe duwur lengkung-lengkung,

Besok gedhe sugih ilmu dadi wong agung,

Dadi wong to’at serta bekti bapa biyung,

Dadi wong pinter seneng weweh sregep tetulung,

Rina wengi mempeng ibadah kanti njungkung,

Anggayuh mring ridhane Kang Maha Agung.

 

Amin amin Allah amin hu ya Mu’in,

Amin amin ya Allah Rabbal ‘alamin.

Artinya:

Anak Anung besar, tinggi, lengkung-lengkung,

Besok kalau besar menjadi orang yang berilmu dan mulia,

Menjadi orang yang patuh serta berbakti kepada bapak dan ibu,

Jadi orang yang pandai, suka memberi dan rajin menolong,

Siang malam rajin ibadah dengan khusyuk,

Untuk mencari ridha Allah Yang Maha Agung.

Dengan demikian, ‘Anak Anung’ adalah doa agar kita semua menjadi pribadi yang gedhe duwur, baik secara ruhani (memiliki maqam spiritualitas yang tinggi), jasmani (badan yang sehat dan tangguh), keilmuan (menjadi ahli ilmu), maupun kedudukan (menjadi pemimpin). Menjadi orang mulia, baik di dunia maupun akhirat.

Tentu, selain berisi doa, syi’ir ini juga mengajak kita untuk mengamalkan apa yang menjadi harapan dari doa tersebut. Karena itu, hendaknya kita bersungguh-sungguh dalam belajar dan menuntut ilmu agar menjadi ahli ilmu dan pribadi yang mulia; agar senantiasa patuh dan berbakti kepada kedua orang tua; terus melatih diri menjadi seorang dermawan dan ringan tangan dalam membantu orang lain; senantiasa melaksanakan kewajiban-kewajiban kita sebagai hamba kepada Allah SWT; dan melakukan segala sesuatu hanya demi mengharap ridha Allah swt.

Selain dijadikan sebagai pujian menjelang shalat, syi’ir Anak Anung ini juga cocok dilantunkan saat momong atau meninabobokkan anak kecil.

Keterangan foto: Lukisan Mbah Liem di ndalemnya (FB Ahka Ahka)

Dikutip dari Mbah Liem


Editor: Daniel Simatupang