Hj. Luluk Farida Muchtar: Larangan Menyakiti Istri dalam Islam

 
Hj. Luluk Farida Muchtar: Larangan Menyakiti Istri dalam Islam
Sumber Gambar: Instagram @luluk.faridamuchtar

Laduni.ID, Jakarta – Pembina Yayasan Pesantren PPAI Darun Najah Malang Dr. Hj. Luluk Farida Muchtar menjelaskan bahwa pemukulan yang dilakukan suami kepada istri haruslah berdasarkan dengan proses-proses dan tidak langsung memukul.

“Perempuan dipukul itu hanya dengan proses-proses tertentu. Pertama dinasehati, komunikasi yang baik dan perlu diketahui masalahnya terlebih dahulu jangan langsung dengan melakukan pemukulan,” Kata Hj. Luluk Farida dikutip dari kanal Youtube pribadinya.

Namun, menurutnya apabila hal demikian sudah dilakukan masih belum menemukan titik temunya, maka hal yang harus dilakuakan adalah diam dan melakukan refleksi diri. Karena menurutnya melakukan kekerasan kepada perempuan itu bukanlah ajaran Rasulullah SAW.

“Nabi itu betul-betul feminis sejati yang berjuang memperjuangkan hak-hak perempuan termasuk salah satunya adalah menghentikan kekerasan terhadap perempuan (pemukulan). Nabi melarang umat islam untuk melakukan pemukulan-pemukulan kepada perempuan,” ujar Pembina yayasan pesantren PPAI Darun Najah Malang

عن إِياس بنِ عبدِاللَّه بنِ أَبي ذُباب رضي الله عنه  قَالَ: قَالَ رسولُ اللَّه ﷺ: لا تَضْربُوا إِمَاءَ اللَّهِ، فَجاءَ عُمَرُ رضي الله عنه إِلى رسولِ اللَّه ﷺ فَقَالَ: ذَئِرْنَ النِّساءُ عَلَى أَزْواجهنَّ، فَرَخَّصَ في ضَرْبهِنَّ، فَأَطاف بِآلِ رسولِ اللَّه ﷺ نِساءٌ كَثِيرٌ يَشْكونَ أَزْواجهُنَّ، فَقَالَ رَسُول اللَّه ﷺ: لَقَدْ أَطَافَ بآلِ بَيْت مُحمَّدٍ نِساءٌ كَثير يَشْكُونَ أَزْوَاجَهُنَّ، لَيْسَ أُولئك بخيارِكُمْ 

Dari Iyas bin Abdillah bin Abdi Dzubab, Rasulullah SAW memberi perintah, “Janganlah memukul perempuan.” Tetapi datanglah Umar kepada Rasulullah SAW melaporkan bahwa banyak perempuan yang membangkang terhadap suami-suami mereka. Maka Nabi SAW memberi keringanan dengan membolehkan pemukulan itu.

Kemudian (akibat dari keringanan itu), banyak perempuan yang datang mengitari keluarga Rasulullah SAW mengeluhkan suami-suami mereka. Maka Rasulullah SAW kembali menegaskan, “Telah datang mengitari keluarga Muhammad banyak perempuan mengadukan (praktik pemukulan) para suami, mereka itu bukan orang-orang yang baik di antara kamu.

Bahkan menurut Hj. Luluk Farida Muchtar, Nabi itu tidak pernah sama sekali disepanjang hidupnya menggunakan tangannya untuk memukul siapapun, apalagi istrinya, bahkan pembantunya dan budaknya. Nabi hanya menggunakan tangannya itu saat perang saja, karena pilihannya dibunuh atau membunuh dan dipukul atau memukul. Pilihannya hanya itu saja,” tegas Dr. Hj. Luluk Farida Muchtar.


Sumber: Youtube Luluk Farida Muchtar
Editor: Nasirudin Latif