Artikel Keagamaan

 

Khutbah Jumat: Kemuliaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Mulia

Dengan berpuasa dan membaca Al-Qur’an, maka hal ini berarti kita juga mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW. Dan jika kita mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW, maka kita juga berharap mendapatkan syafaat dari beliau. Sungguh beruntunglah kita jika mendapatkan keutamaan itu.

Meningkatkan Kedermawanan di Bulan Ramadhan

Tetapi semangat dalam berbagi itu, jangan sampai dirusak nilainya dengan niat hanya sekadar untuk pamer atau karena ingin tenar dan suka menyebut jasa kebaikannya. Apalagi juga disertai dengan menyakiti perasaan orang yang menerima.

Semangat Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi)

Menghidupkan Malam-Malam Bulan Ramadhan dengan Ibadah

Karena Ramadhan itu dipenuhi keberkahan dan rahmat, maka sangat dianjurkan agar umat Islam bersungguh-sungguh dalam menghidupkan malam-malamnya dengan berbagai ibadah, khususnya dengan melaksanakan shalat Tarawih dan Witir.

Tarawih Itu Sunnah, Mencari Nafkah Itu Wajib

“Tarawih itu sunnah. Sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu adalah hal yang paling utama," sambung Gus Baha. 

Khutbah Jumat: Hakikat dan Hikmah Puasa

“Barang siapa berpuasa Ramadhan karena percaya kepada Allah dan hanya mengharapkan (ridho) Allah SWT, maka akan diampuni semua dosa yang telah dilakukannya.”(HR. Bukhari)

Niat Menyambut Bulan Ramadhan dari Habib Abu Bakar Al-Adni

“Setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan bagi setiap orang itu adalah bagian dari apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari)

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal dalam Pandangan KH. Ali Maksum

Ulama yang menolak penggunaan hisab berargumentasi, bahwa Syari’ (Allah dan Rasul-Nya) menggantungkan pelaksanaan puasa kepada tanda-tanda (fenomena alam) yang tetap, lagi tidak berubah selamanya, yaitu dengan cara melakukan ru’yatul hilal dan ikmal, yakni menyempurnakan usia bulan 30 hari.

Argumentasi Metode Ru'yatul Hilal dalam Penetapan Awal Bulan Ramadhan

"Dari Ibnu Umar r.a, bahwa Nabi SAW bersabda: 'Kami adalah umat yang tidak dapat menulis dan berhitung satu bulan itu seperti ini.' Maksudnya, satu saat terkadang berjumlah 29 hari dan pada waktu lain 30 hari." (HR. Bukhari)

Khutbah Jumat: Bersyukur Menyambut Ramadhan dengan Ketaatan

Allah SWT mewajibkan puasa bagi kita di dalam bulan Ramadhan, tidak lain adalah sabagai wujud rasa syukur dan ketaatan kita kepada-Nya.

Menampilkan 1 - 10 dari 2.248 Artikel Keagamaan