Hadis Imam Muslim No. 832 : Anjuran untuk meletakkan tangan pada lutut saat rukuk

 
Hadis Imam Muslim No. 832 : Anjuran untuk meletakkan tangan pada lutut saat rukuk

Hadis Imam Muslim No. 832 : Anjuran untuk meletakkan tangan pada lutut saat rukuk

No: 832
Kitab: MASJID DAN TEMPAT-TEMPAT SHALAT
Bab: Anjuran untuk meletakkan tangan pada lutut saat rukuk

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ وَاللَّفْظُ لِقُتَيْبَةَ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي يَعْفُورٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ صَلَّيْتُ إِلَى جَنْبِ أَبِي قَالَ وَجَعَلْتُ يَدَيَّ بَيْنَ رُكْبَتَيَّ فَقَالَ لِي أَبِي اضْرِبْ بِكَفَّيْكَ عَلَى رُكْبَتَيْكَ قَالَ ثُمَّ فَعَلْتُ ذَلِكَ مَرَّةً أُخْرَى فَضَرَبَ يَدَيَّ وَقَالَ إِنَّا نُهِينَا عَنْ هَذَا وَأُمِرْنَا أَنْ نَضْرِبَ بِالْأَكُفِّ عَلَى الرُّكَبِ حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ قَالَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي يَعْفُورٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ إِلَى قَوْلِهِ فَنُهِينَا عَنْهُ وَلَمْ يَذْكُرَا مَا بَعْدَهُ


Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil al-Jahdari dan lafazh tersebut milik Qutaibah, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abu Ya'fur dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata, "Aku shalat di samping bapakku." Dia berkata lagi, "Dan aku meletakkan kedua tanganku antara kedua lutut, lalu bapakku berkata kepadaku, 'Pukullah dengan kedua telapak tanganmu pada lututmu'." Dia berkata lagi, "Kemudian aku melakukan hal tersebut pada kesempatan lain, lalu dia memukul tanganku, seraya dia berkata, 'Kami dilarang Rasulullah seperti ini, dan kami diperintahkan meletakkan telapak tangan di atas lutut'." Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya meriwayatkan dari Abu Ya'fur dengan isnad ini sampai dengan perkataannya, 'Kami dilarang darinya', dan keduanya belum menyebutkan sesuatu sesudahnya."



Sumber:
Buku Terjemah Shahih Muslim Lengkap
Penulis Imam Abul Husain Muslim bin Al-Hallaj Al-Qusyairi An-Naisaburi (Imam Muslim)