Do’a Cepat Hamil dalam Al-Qur’an, Khusus untuk Suami Istri

 
Do’a Cepat Hamil dalam Al-Qur’an, Khusus untuk Suami Istri
Sumber Gambar: ilustrasi.Png

LADUNI.ID, Jakarta - Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri. Punya keturunan atau anak merupakan dambaan setiap keluarga. Pasangan suami istri akan melakukan apapun agar dikaruniai momongan.

Keinginan punya keturunan pernah dirasakan Nabi Ibrahim. Dalam riwayat, Nabi Ibrahim sampai harus menunggu ratusan tahun hingga punya anak Nabi Ismail. Dalam kitab suci Al-Quran, terdapat do’a Nabi Ibrahim agar mendapatkan keturunan. Do’a Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria dalam Al-Qur’an ini sudah sering didengar atau sering dibaca. Bagi pasangan yang belum dikaruniai keturunan, mereka juga dapat mengamalkan do’a tersebut.

Sebelum membaca doa, awali dengan bacaan surat Al-Fatihah untuk mempermudah dikabulkannya do’a. Hal ini sesuai dengan hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ: مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي – فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل

Allah berfirman, “Aku membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta.
Apabila hamba-Ku membaca, “الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ” Allah Ta'ala berfirman, “Hamba-Ku memuji-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ” Allah Ta'ala berfirman, “Hamba-Ku mengulangi pujian untuk-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ” Allah Ta'ala berfirman, “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.”
Dalam kisah lain, Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ” Allah Ta'ala berfirman, “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.”
Apabila hamba-Ku membaca, “اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ” Allah Ta'ala berfirman, “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.” (HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya)

Berikut ini Do’a meminta keturunan yang sholeh dan sholehah:
Do’a Nabi Ibrahim

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Latin: Rabbi hablii minash shoolihiin
“Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. As- Shaffat 37:100).

Do’a Nabi Zakaria
Memasuki usia lanjut, Nabi Zakaria berpikir akan segera dijemput kematian dan dalam keadaan sedih karena tidak memiliki seorang anak dan tidak ada orang terdekat di sekelilingnya dan akhirnya mendapatkan seorang istri mandul dimana Nabi Zakaria berdo’a.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Latin: Rabbanaa hablanaa min azwaajina wamin dzurriyatinaa qurrata a'yuniw wajalnaa lil muttaqiina imaama

"Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. AL-Furqan 25:74)

Bacaan Do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Zakariya dalam Surat Ali Imran

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Alhamdulillah Engkau Maha Pendengar doa.” (QS.Ali- Imran: 38)

Bacaan Do’a yang dipanjatkan Nabi Zakariya kepada Allah dalam Surat Al-Anbiya' berikut:

رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik,” (QS. Al- Anbiya': 89)

Do’a di tersebut dapat diamalkan setiap selesai melaksanakan sholat wajib. Umat Islam yang belum memiliki momongan dianjurkan mengamalkan do’a tersebut usai melaksanakan salat wajib.

Berserah diri dan lebih banyak bersabar sambil terus memanjatkan do’a adalah tindakan yang sangat disarankan supaya bisa memperoleh keturunan shaleh dan shalehah dari Allah SWT. Kesabaran atas ujian yang diberikan Allah SWT akan memberikan buah dan mukjizat seperti kisah dari para Nabi yang meminta keturunan dan akhirnya do’anya terkabul dan dikaruniai keturunan. Beberapa amalan dan do’a diatas haruslah dilakukan setiap hari secara istiqomah. Perbanyak juga istigfar dan menjalani ibadah wajib serta sunnah dengan sangat baik sebab Allah SWT sangat mengasihi hamba-Nya yang senantiasa selalu istighfar kepada-Nya.

Laa Tahzan, Jangan Bersedih. Bersabar dan teruslah berusaha untuk senantiasa meningkatkan peluang kehamilan.

 

Sumber : Al-Qur’an dan Hadis 
___________
Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada  Selasa, 22 Januari 2019 . Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.
Editor : Sandipo

 

 

Tags