Doa-Doa Rasulullah untuk Kesembuhan Orang Sakit

 
Doa-Doa Rasulullah untuk Kesembuhan Orang Sakit

DAFTAR ISI

  1. Adab Menjenguk Orang Sakit
  2. Doa Rasulullah untuk Kesembuhan Orang Sakit
  3. Pahala Menjenguk Orang Sakit
  4. Hikmah Bagi Orang Sakit
  5. Kesimpulan
  6. Sumber

 

ADAB MENJENGUK ORANG SAKIT

Terdapat beberapa adab dalam menjenguk orang sakit. Selain kita mendoakan, kita juga dianjurkan untuk melakukan adab-adab dalam menjenguk orang sakit. Hal ini seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Ketika menjenguk orang sakit, Rasulullah SAW memotivasi dan berusaha menghibur si sakit agar tetap tegar dan terus berharap kesembuhan dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Salah satu ungkapan yang diutarakan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW kepada sahabatnya yang sakit adalah, agar sahabatnya tersebut tidak mengelukan takdir atau mencaci penyakit yang dialaminya. Dalam hal ini, Nabi Muhammad Rasulullah SAW pernah menegur Umm al-Musayyib yang saat itu mengalami demam (alhumma) dan dia mencaci penyakitnya itu. Rasulullah bersabda

لا تَسُبِّي الحُمَّى فَإنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الكِيْرُ خَبَثَ الحَدِيدِ (رواه مسلم)

Artinya: “Janganlah engkau mencela demam, karena demam itu dapat menghilangkan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tukang besi menghilangkan kotoran dari besinya.” (HR Muslim, 6735).

Selain daripada itu, terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika kita mengunjungi orang sakit, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. IKHLAS KARENA ALLAH SWT

Hendaknya berniat secara ikhlas karena Allah SWT dan tidak memiliki maksud dan tujuan yang tercela ketika kita akan mengunjungi saudara kita atau teman kita yang sedang sakit, Adab ini sangat penting dilakukan mengingat masih banyak di kalangan sekitar kita yang menjenguk orang sakit tidak tulus berniat karena Allah Subhanahu wa ta’ala.

2. MENGUCAP SALAM

Ketika akan memasuki ruangan yang digunakan oleh saudara atau teman kita yang sedang sakit, hendaknya kita mengucap salam. Sebagaimana diketahui, bahwa salam adalah doa untuk keselamatan orang yang diucapkan salam. Sehingga dengan mengucap salam itulah, secara tidak langsung kita telah mendoakan kesembuhan bagi saudara atau teman kita yang sedang sakit.

3. MEMBACAKAN DOA

Pada adab inilah yang penting dilakukan oleh kita yang sedang menjenguk saudara atau teman kita yang sedang sakit. Membacakan doa untuk kesembuhan orang sakit adalah adab yang memang perlu dilakukan supaya ikut dalam kebaikan yakni mendoakan untuk kesembuhan.

4. BERBICARA DENGAN NADA PELAN

Ketika kita menjenguk orang sakit, setidaknya kita perlu membiasakan diri dalam berbicara dengan nada yang pelan. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu orang yang sedang sakit. Apalagi jika kita menjenguk orang sakit di rumah sakit, di mana di situ banyak orang sakit yang tidak boleh kita ganggu. Dengan berbicara dengan nada pelan, setidaknya orang yang tidak terganggu dengan kedatangan kita malah justruk menjadi motivasi baginya.

Baca juga: Menjenguk Orang Sakit Didoakan 70.000 Malaikat

DOA RASULULLAH UNTUK KESEMBUHAN ORANG SAKIT

Sebagaimana dijelaskan dalam bagian sebelumnya tentang adab menjenguk orang sakit, mendoakan orang sakit adalah hal penting yang bisa kita lakukan. Bahkan Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki doa yang sering diucapkan untuk kesembuhan orang sakit. Hal ini sebagaimana dikutip Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar mengenai cerita tentang Rasulullah SAW ketika menjenguk sahabatnya yang sakit.

Ada beberapa lafadz doa yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kesembuhan sahabatnya, keluarganya dan orang-orang yang dikunjungi oleh Rasulullah ketika mereka sedang sakit. Berikut ini adalah beberapa doa Rasulullah SAW untuk kesembuhan orang sakit.

DOA RASULULLAH UNTUK KELUARGANYA

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Aisyah RA. Rasulullah SAW pernah membaca doa ini untuk kesembuhan keluarganya.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.

Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan  rasa nyeri,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

DOA RASULULLAH SAAT MERUQYAH SEORANG SAHABAT

Bukan hanya itu saja, Rasulullah SAW juga membaca doa ini ketika meruqyah salah seorang sahabat.

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ

Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya, “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

DOA RASULULLAH YANG DIBACA 7 KALI

Rasulullah SAW menganjurkan baca doa berikut ini sebanyak 7 kali di hadapan orang yang sakit. Dengan doa ini, Allah diharapkan mengangkat penyakit yang diderita orang tersebut. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi.

أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.

Artinya, “Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).

DOA RASULULLAH SAAT MENJENGUK SA’AD BIN ABI WAQQASH

Mendoakan orang sakit juga bisa dilakukan dengan menyebut namanya. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW saat menjenguk Sa‘ad bin Abi Waqqash sebagaimana riwayat Imam Muslim berikut. Hanya saja kita mengganti nama Sa‘ad dengan nama orang sakit di hadapan kita.

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan.

Artinya, “Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).

DOA RASULULLAH UNTUK SEGALA PENYAKIT

Selain itu Rasulullah juga pernah membacakan doa untuk kesembuhan segala penyakit. Adapun lafadz doa yang dibaca Rasulullah SAW ketika menjenguk seorang badui yang menderita demam, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA. sebagai berikut.

لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ

Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.

Artinya, “(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).

DOA RASULULLAH UNTUK PENGAMPUNAN DOSA ORANG SAKIT

Selain doa kesembuhan, kita juga dapat menyertakan doa pengampunan dosa dan perlindungan agama dan raga mereka yang sedang sakit. Doa ini yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk sahabat Salman Al-Farisi RA sebagaimana riwayat Ibnu Sunni berikut ini.

شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ

Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.

Artinya, “Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).

PAHALA MENJENGUK ORANG SAKIT

Sungguh mulia dan besar pahala menjenguk orang sakit dan dia sebagai perbuatan yang sangat baik dan mulia. Terkadang tidak sedikit rintangan dan hambatan dalam mewujudkan amal saleh ini dan ini merupakan bagian dari akhlakul karimah. Dalam sebuah hadist qudsi menggambarkan betapa besarnya pahala menjenguk orang sakit, berbunyi:

"Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman pada hari kiamat: Wahai anak Adam, Aku sakit namun engkau tidak menjenguk-Ku. Ia berkata: Ya Rabb, bagaimana aku menjenguk-Mu sementara Engkau adalah Tuhan alam semesta? Allah berfirman: Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku fulan sakit tapi engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu, bila menjenguknya niscaya engkau akan mendapati-Ku ada di sisinya?” (HR. Muslim)

Dalam beberapa pandangan ulama terhadap hadis ini menjelaskan bahwa hadist di atas tidak menunjukkan bahwa Allah benar-benar sakit, namun menggambarkan akan kemuliaan dan keutamaan hamba yang menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Barang siapa yang menjenguk saudaranya yang sakit ia akan mendapatkan limpahan pahala dari sisi Allah SWT.

Baca juga: Sakit Itu Nikmat dan Cara Allah Mengampuni Dosa Kita

Kita tidak boleh enggan dan malas menjenguk mereka yang sedang sakit. Setiap langkah kita akan disertai oleh puluhan ribu malaikat bahkan 70.000 ribu. Mereka menyertai kita untuk mendoakan para menjenguk orang sakit. Ini disebutkan dalam sebuah hadist Rasulullah Saw berbunyi:

"Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad)

Beranjak dari itu marilah kita terus berkarya mengumpulkan pundi-pundi emas sebagai tabungan hari kelak nanti dengan memperbayak amal kebaikan baik dalam koridor hablumminannas (hubungan horizontal) maupun hablumminallah (hubungan vertikal).

HIKMAH BAGI ORANG SAKIT

Mengalami sakit ketika di dunia mungkin sangat tidak mengenakkan. Bahkan, terkadang kita membenci sakit yang kita alami lantaran mungkin karena tidak kunjung sembuh. Padahal Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang mencaci penyakit yang sedang dialami. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut.

Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi.” (HR Muslim).

Oleh sebab itulah, kita perlu mengingat bahwa sakit bukan berarti musibah. Malah, sakit bisa menjadi sebuah nikmat yang bisa kita ambil hikmahnya. Dalam buku berjudul The Power of Husnuzan, Ipnu Rinto Noegroho menjelaskan sejumlah hikmah yang bisa diambil dari sakit, di antaranya adalah sebagai berikut: 

1. SAKIT BISA MENGHINDARI KITA DARI SIKSA API NERAKA.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dan api neraka.” (HR al-Bazzar).

2. SAKIT BISA MENJADI PENGHAPUS DOSA BAGI KITA

Seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.”

3. SAKIT BISA MENJADI SUMBER KEBAIKAN BAGI SESEORANG JIKA DIA BERSABAR

Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadist di mana Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapapt kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR Muslim).

Baca juga: Inilah Beberapa Hikmah Bagi Orang Sakit

4. SAKIT BISA MEMBUAT KITA KEMBALI MENGINGAT ALLAH

Hal ini sebagaimana yang diketahui, kadang kita hanya ingat Allah di kala kesusahan dan diberi cobaan. Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita mendadak lupa dengan Rabb semesta alam. Dalam hal ini, Allah SWT telah berfirman sebagai berikut.

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَآ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَخَذْنٰهُمْ بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ (٤٢)

Walaqad arsalnaa ilaa umamin min qablika fa-akhadznaahum bialba/saa-i waaldhdharraa-i la'allahum yatadharra'uuna

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS al-An’am: 42).

5. SAKIT BISA MEMBUAT KITA LEBIH OPTIMIS UNTUK BERTAHAN HIDUP

Nah bagian ini merupakan salah satu moral yang harus dimiliki oleh seorang mukmin ialah tidak boleh menyerah dengan sakitnya. Dia harus berusaha untuk sembuh dari penyakitnya, dia pun harus optimis dengan dirinya.

KESIMPULAN

Selain mendoakan, menjenguk orang sakit juga perlu menerapkan beberapa adab seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW ketika menjenguk orang sakit, Sementara itu, mendoakan orang sakit adalah hal penting yang bisa kita lakukan. Bahkan Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki doa yang sering diucapkan untuk kesembuhan orang sakit.

Sungguh mulia dan besar pahala menjenguk orang sakit dan dia sebagai perbuatan yang sangat baik dan mulia. Terkadang tidak sedikit rintangan dan hambatan dalam mewujudkan amal saleh ini dan ini merupakan bagian dari akhlakul karimah.

Mengalami sakit ketika di dunia mungkin sangat tidak mengenakkan. Bahkan, terkadang kita membenci sakit yang kita alami lantaran mungkin karena tidak kunjung sembuh. Padahal Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang mencaci penyakit yang sedang dialami.

Akhirnya, artikel ini diharapkan bisa membantu para pembaca dalam memahami adab dan mengetahui doa-doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW ketika menjenguk orang yang sedang sakit. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Kisah Wali dan Wabah Penyakit

SUMBER

  • Imam An-Nawawi. Al-Adzkar. Damaskus: Darul Mallah. 1971 M/1391H
  • Helmi Abu Bakar El-Langkawi. Menjenguk Orang Sakit Didoakan 70.000 Malaikat. Laduni.id. 2019
  • Noegroho, Ibnu Rinto. The Power of Husnuzan. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.