Doa Khitbah dalam Islam: Ikhtiar Lahir Batin Menuju Pernikahan Sekali Seumur Hidup

 
Doa Khitbah dalam Islam: Ikhtiar Lahir Batin Menuju Pernikahan Sekali Seumur Hidup
Sumber Gambar: Ilustrasi Laduni.ID

Laduni.id, Jakarta - Setiap insan pasti mendambakan pernikahan yang langgeng, idealnya hanya sekali seumur hidup, sebagaimana pohon pisang yang hanya berbuah sekali lalu tumbang dengan tenang. Sebuah pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, tetapi juga ikatan sakral yang membawa dampak spiritual, sosial, bahkan transendental menuju akhirat. Karenanya, Islam memerintahkan agar pernikahan didahului oleh proses yang matang, salah satunya adalah khitbah (melamar).

Dalam perspektif Ahlussunnah wal Jama’ah, khususnya sebagaimana ditekankan oleh ulama seperti Imam Nawawi dan dikaji ulang oleh para kiai Nusantara seperti KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha’), pernikahan bukan hanya soal cinta dan kenyamanan duniawi, tetapi tentang kafa’ah, kesesuaian dalam agama, akhlak, dan tanggung jawab ukhrawi.

Khitbah dalam tradisi Islam bukan semata pernyataan ingin menikah, tetapi juga momentum penting untuk ta’aruf (saling mengenal) dan mempererat silaturrahim antar keluarga. Ia adalah gerbang masuk menuju pernikahan yang penuh pertimbangan, tidak tergesa, dan diiringi doa serta ikhtiar ruhani.

Sebagaimana dikutip dari kitab klasik karya Imam Nawawi, Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr, terdapat satu doa istimewa yang dianjurkan untuk dibaca oleh calon mempelai sebelum khitbah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَقْدِرُ وَلآ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلآ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ فَإِنْ رَأَيْتَ لِيْ فِيْ (.......) خَيْرًا فِى دِيْنِيْ وَآخِرَتِيْ فَاقْدِرْهَا لِيْ

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN