Ziarah di Makam KH. Abdul Hamid, Waliyullah Penyabar dari Pasuruan

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Abdul Hamid, Waliyullah Penyabar dari Pasuruan

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta -  KH. Abdul Hamid bagi warga Pasuruan sudah tidak asing lagi karena beliau adalah ulama besar dan pengasuh Pesantren Salafiyah ini dikenal dengan keistimewaan dan karomahnya.

Beliau bisa disebut bolamania dan ayahnya, KH. Abdullah Umar tak bisa membendung hobi ini. Karena banyak bermain, ngajinya otomatis kurang teratur walaupun bukan ditinggalkan sama sekali.

Akhirnya, ayahnya mengirim KH. Abdul Hamid untuk mengaji kepada KH. Ma’shum dan KH. Baidhawi. Ketika mulai beranjak remaja (ABG), beliau mulai gemar belajar kanoragan (semacam ilmu kesaktian).

Belajarnya cukup intensif sehingga mencapai taraf ilmu yang cukup tinggi. KH. Zaki Ubaid Pasuruan menuturkan bahwa Dul sampai bisa menangkap babi jadi-jadian.

Meski begitu, sejak kecil beliau sudah menunjukkan tanda-tanda bakal menjadi wali atau, setidaknya, orang besar. Ketika diajak kakeknya, KH. Muhammad Shiddiq (Jember), pergi haji, Dul bertemu dengan Rasulullah SAW. Pada saat haji itulah namanya diganti menjadi Abdul Hamid.

Profil

Nama lengkap beliau adalah KH. Abdul Hamid bin ‘Abdullah ‘Umar (Pasuruan), Kiai Hamid lahir pada tahun 1333 H (bertepatan dengan 1914 atau 1915 M) di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Tepatnya di dukuh Sumur kepel, desa Sumber Girang. Sebuah pedukuhan yang terletak di tengah kota kecamatan Lasem. Begitu lahir, bayi itu diberi nama Abdul Mu’thi. Itulah nama kecil beliau hingga remaja, sebelum berganti menjadi Abdul Hamid.

Sewaktu dia belajar di Termas - Pacitan, sering bermain ke rumah kakeknya, Kiai Shiddiq di Jember dan kadang-kadang bertandang ke rumah pamannya Kiai Ahmad Qusyairi di Pasuruan. Sehingga, sebelum dia pindah ke Pasuruan, dia sudah tidak asing lagi bagi masyarakat disana.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Abdul Hamid Pasuruan

Guru-guru beliau:

1. KH. Abdullah Umar
2. KH. Kholil Kasingan
3. KH. Dimyati Tremas
4. KH. Ma'shum Lasem
5. Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf

Lokasi Makam

KH. Abdul Hamid wafat pada Sabtu 9 Rabiul Awal 1403 H, bertepatan dengan 25 Desember 1982 M. Makam KH. Abdul berada tepat di belakang masjid Agung Al Munawar Pasuruan. Untuk menuju ke sana dengan melewati gang-gang kecil yang berada di  samping masjid. Di gang-gang itu selain terdapat deretan banyak kios yang menjual benda-benda yang berkaitan dengan dunia Islam.

Kompleks Makam Masjid Agung atau Jami berlokasi di sebelah barat atau belakang masjid. Di bagian belakang masjid terdapat makam ulama dan tokoh-tokoh penting Kota Pasuruan, antara lain makam Adipati Nitiadiningrat serta makam KH. Abdul Hamid seorang tokoh pendiri Pondok Pesantren Salafiyah.

Haul

Haul beliau diperingati tiap 9 Rabiul Awal di pesantren Salafiyyah Pasuruan. Acara diisi dengan Khotmil Qur'an, Maulid Al Habsyi Simthud Duror, Pengajian dan Tahlil dan Yasin.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Abdul Hamid banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Pasuruan saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman masjid Agung Al Munawar Pasuruan.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Abdul Hamid maka akan dibuka hati dan pikiran dalam mencari ilmu baik ilmu agama, ilmu bathiniah, maupun ilmu duniawi, dimudahkan dalam hajatnya,  dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Pasuruan di antaranya:
Ikan Lempuk Crispy, Permen Jahe, Jamu Kebonagung, Roti Matahari, Bipang Jangkar, Kopi Bubuk Kaspandi, Sirup Pokak, Kerajinan Bordir