Kapolri: Tersangka Penyerangan Polsek Wonokromo Terpapar Faham Radikal dari Internet

 
Kapolri: Tersangka Penyerangan Polsek Wonokromo Terpapar Faham Radikal dari Internet

LADUNI.ID, Jenderal Tito Karnavian memberitahukan bahwa Imam Musthofa pelaku penyerangan Polsek Wonokromo mengalami self radicalism atau radikalisasi diri sendiri. Imam Musthofa disebut terpengaruh paham radikal dari kajian-kajian yang dilihatnya di internet.

Tito di kediaman Oesman Sapta Odang, di Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Minggu (18/8/2019) mengatakan "Tersangka ini yang sudah ditangkap ini dia mengalami self radicalism atau radikalisasi diri sendiri karena melihat online kemudian dari gadget internetnya mengikuti kajian-kajian,".

Tito menjelaskan akibat melihat kajian dari internet itu, Imam memiliki pandangan mengenai jihad yang berhaluan menjadi kekerasan. Menurut Tito, Imam kemudian melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian karena dianggap sebagai thogut dan kafir.

"Dia datang untuk cari sasaran dan sasarannya polisi. Polisi dianggapnya thogut karena bagi mereka polisi itu selain thogut, dianggap kafir harbi sering melalukan penegakan hukum pada mereka. Sehingga bagi dia melakukan serangan ke polisi mendapat pahala," ucap Tito.

Tito mengatakan kini Imam telah dilumpuhkan. Tito mengatakn Imam masih menjalani pemeriksaan intensif.

"Dia juga tertembak di tempat tapi tidak dibagian yang mematikan," sebut Tito.

Sebelum itu, penyerangan terhadap Polsek Wonokromo yang dilakukan Imam Musthofa terjadi pada Sabtu (17/8) malam. Penyerangan itu mengakibatkan dua petugas kepolisian mengalami luka-luka. Imam Musthofa diduga terindikasi ISIS. Imam diketahui belajar sendiri mengenai ISIS secara otodidak melalui internet.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung di Surabaya, Minggu (18/8) mengatakan "Ya (dari YouTube) dia belajar otodidak,".