Amalan Sunnah Selama Puasa Ramadhan

 
Amalan Sunnah Selama Puasa Ramadhan
Sumber Gambar: id.pngtree.com (ilustrasi poto)

Laduni.ID, Jakarta - Sunnah puasa adalah segala perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW (disunnahkan) ketika sedang melakukan ibadah puasa untuk menambah kesempurnaan puasa. Bila dikerjakan akan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tidak berdosa. Berikut amalan sunnah yang harus kita pelihara saat berpuasa antara lain:

1. Berdoa saat menjelang masuknya bulan Ramadhan. Doanya sebagaimana berikut:

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺳَﻠِّﻤْﻨِﻲ ﻟِﺮَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻟِﻲْ ﻭَﺳَﻠِّﻤْﻪُ ﻣِﻨِّﻲ ﻣُﺘَﻘَﺒَّﻼً

Artinya: “Ya Allah berikanlah aku untuk Ramadhan dan berikanlah Ramadhan untukku serta selamatkanlah ia dari amal burukku dan jadikanlah ia sebagai amal ibadah yang diterima.”

2. Mandi dari hadas besar sebelum fajar bagi orang yang sedang dalam keadaan junub. Hal ini disunnahkan agar bisa menjalankan puasa dalam keadaan suci dan terhindar dari masuknya air ke dalam tubuh jikalau mandi di siang hari.

3. Melaksanakan makan Sahur dan mengakhirkannya, berdasarkan hadis:

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺗَﺴَﺤَّﺮُﻭﺍ ﻓَﺈﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺤُﻮﺭِ ﺑَﺮَﻛَﺔً . ‏( ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ )

Artinya: Dari Anas, beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Sahurlah kalian semua, karena sesungguhnya di dalam sahur terdapat berkah,” (HR. Bukhari & Muslim).

Nabi Muhammad juga bersabda:

ﻻَ ﺗَﺰَﺍﻝُ ﺃُﻣَّﺘِﻲ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ ﻣَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﻋَﺠَّﻠُﻮﺍ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮَ ﻭَﺃَﺧَّﺮُﻭﺍ ﺍﻟﺴَّﺤُﻮﺭَ . ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪﻩ )

Artinya: “Umatku tiada henti-hentinya melakukan kebaikan selama mereka segera berbuka puasa dan mengakhirkan sahur,” (HR. Imam Ahmad dalam kitab Musnad-nya).

Jika seseorang ragu-ragu apakah fajar telah keluar, maka yang afdhal adalah tidak sahur.

4. Menyegerakan berbuka puasa dengan kurma jika matahari telah terbenam secara jelas. Jika tidak memiliki kurma maka berbuka dengan menggunakan air. Hal ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:

ﻋَﻦْ ﺳَﻬْﻞٍ ﺑْﻦِِ ﺳَﻌْﺪٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﻳَﺰَﺍﻝُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ ﻣَﺎ ﻋَﺠَّﻠُﻮﺍ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮَ . ‏(ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ)

Artinya: Dari Sahl bin Sa’d Ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Manusia senantiasa melakukan kebaikan selama mereka segera berbuka puasa”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain hadis di atas, Nabi Muhammad juga bersabda:

ﺇﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ ﻓَﻠْﻴُﻔْﻄِﺮْ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻤْﺮٍ ﻓَﺈﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺠِﺪِ ﺍﻟﺘَّﻤْﺮَ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ﻓَﺈﻧَّﻪُ ﻃَﻬُﻮﺭٌ . ‏( ﺻﺤﺤﻪ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ )

Artinya: “Jika salah seorang dari kalian berpuasa, maka berbukalah dengan menggunakan kurma. Jika ia tidak menemukan kurma, maka (berbukalah) dengan menggunakan air. Sesungguhnya air itu suci dan mensucikan,” (dishahihkan oleh al-Turmudzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim).

5. Berdoa sewaktu berbuka puasa. Do’anya sebagaimana berikut:

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇﻧِّﻲ ﻟَﻚَ ﺻُﻤْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭِﺯْﻗِﻚَ ﺃَﻓْﻄَﺮْﺕُ ﻭَﺑِﻚَ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﻭَﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺗَﻮَﻛَّﻠْﺖُ ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈَّﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠَّﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍْﻷَﺟْﺮُ ﺇﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻳَﺎ ﻭَﺍﺳِﻊَ ﺍﻟْﻔَﻀْﻞِ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻫَﺪَﺍﻧِﻲ ﻓَﺼُﻤْﺖُ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻨِﻲ ﻓَﺄَﻓْﻄَﺮْﺕُ .

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berpuasa demi Engkau. Dan atas rezekiMu aku berbuka dan hanya kepadaMu aku beriman dan hanya kepadaMu aku berserah diri. Telah hilang dahaga dan telah basah otot-otot. Semoga mendapat pahala, insya Allah Ta’ala. Wahai Dzat yang Maha Luas anugerahNya, segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayah padaku sehingga aku bisa berpuasa dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku bisa berbuka”.

6. Tidak bersiwakan setelah condongnya matahari ke-arah barat (zawal al-Syamsi).

7. Hendaknya menjaga diri dari segala macam perbuatan yang dapat melebur (menghilangkan) pahala puasa, seperti: Ghibah (membicarakan orang lain) dan berkata dusta. Serta wajib menjaga diri dari segala jenis yang dapat membatalkan puasa. Sebagaimana hadist Nabi SAW:

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺪَﻉْ ﻗَﻮْﻝَ ﺍﻟﺰُّﻭﺭِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻤَﻞَ ﺑِﻪِ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ِﻟﻠﻪِ ﺣَﺎﺟَﺔٌ ﻓِﻲ ﺃَﻥْ ﻳَﺪَﻉَ ﻃَﻌَﺎﻣَﻪُ ﻭَﺷَﺮَﺍﺑَﻪُ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ

Artinya: Dari Abu Hurairah, beliau berkata: Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka bagi Allah tidak memiliki kepentingan (hak) dalam meninggalkan makanan dan minumannya orang tersebut,” (HR. Bukhari).

8. Menjauhi perbuatan yang dapat membangkitkan syahwat seperti bercumbu rayu dengan istri dan lainnya.

9. Membaca Al-Qur’an terutama pada waktu malam hari. Termasuk di dalamnya adalah budaya tadarrus Al-Qur’an. Namun yang hendaknya diperhatikan dalam tadarrus Al-Qur’an adalah penghayatan kandungan makna dari ayat-ayat yang dibaca. Sebagaimana sabda Nabi SAW:

ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻥَ،ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃَﺟْﻮَﺩَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺃَﺟْﻮَﺩُ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻰ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣِﻴﻦَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﻓِﻰ ﻛُﻞِّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓَﻴُﺪَﺍﺭِﺳُﻪُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ، ﻓَﻞِ , ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃَﺟْﻮَﺩُ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﻳﺢِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠَﺔِ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )

Artinya: “Ibnu Abbas RA berkata, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling suka berderma (dalam kebaikan), dan paling berdermanya beliau adalah pada bulan Ramadlan ketika Jibril menjumpai beliau. Ia menjumpai beliau pada setiap malam dari (bulan) Ramadhan (sampai habis bulan itu), lalu Jibril bertadarus Al-Qur’an dengan beliau. Sungguh Rasulullah SAW adalah (ketika bertemu Jibril) lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang dilepas”. (HR. Bukhori).

Dan sabda Nabi SAW:

ﺍَﻟْﺠَﻨَّﺔُ ﻣُﺸْﺘَﺎﻗَﺔٌ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔِ ﻧَﻔَﺮٍ : ﺗَﺎﻟِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ , ﻭَﺣَﺎﻓِﻆِ ﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ , ﻭَﻣُﻄْﻌِﻢِ ﺍﻟْﺠِﻴْﻌَﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﻄَّﺎﺋِﻤِﻴْﻦِ ﻓِﻲ ﺷَﻬْﺮِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ‏( ﺭﻭﻧﻖ ﺍﻟﻤﺠﺎﻟﺲ )

Artinya: “Surga sangat rindu terhadap empat golongan, yaitu: pembaca Al-Qur’an, pemelihara lisan dari ungkapan keji dan munkar, dan pemberi makan orang yang lapar, serta mereka yang ahli puasa di bulan Ramadhan”. (Rounaqul Majalis).

10. Memberi makanan pada orang lain untuk berbuka puasa. Sebagaimana Hadis Nabi:

ﻣَﻦْ ﻓَﻄَّﺮَ ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺟْﺮُ ﺻَﺎﺋِﻢٍ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﺮِ ﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢِ ﺷَﻲْﺀٌ . ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﻴﺬﻱ ﻭﺻﺤﺤﻪ )

Artinya: “Barangsiapa memberi makan berbuka puasa pada orang yang berpuasa, maka baginya mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang puasa itu dan tidak kurang sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu”. (HR. Tumudzi dan beliau mengatakan shohih).

11. Memperbanyak sedekah kepada keluarga, famili, kerabat, atau tetangga di sekitarnya, terutama kepada fakir miskin. Sebagaimana Hadis:

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻗِﻴْﻞَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻱُّ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ؟ ﻗَﺎﻝَ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﻴﺬﻱ )

Artinya: “Dari Anas, ditanyakan orang kepada Rasulullah SAW, Apa shodaqoh yang lebih baik?, jawab Rasulullah SAW: shodaqoh yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan”. (HR: Turmudzi).

12. Tidak mencicipi makanan karena dikhawatirkan masuknya sesuatu ke dalam tenggorokan atau perut.

13. Tidak mengunyah terhadap sesuatu karena mengunyah bisa mengumpulkan air liur. Kalau air liur tersebut dibuang maka bisa membuat haus. Jika air liur tersebut ditelan maka akan membatalkan puasa menurut satu qaul.

14. Tidak melakukan bekam (Jawa: canthuk), karena dapat melemahkan fisik orang yang berpuasa.

15. I’tikaf (berdiam diri di dalam masjid), terutama pada sepuluh hari yang akhir dari bulan Ramadhan, karena Nabi SAW selalu melakukannya sebagaimana atsar dari Sayyidah Aisyah yang berupa:

ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖْ : ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻌْﺘَﻜِﻒُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮِ ﺍْﻷَﻭَﺍﺧِﺮِ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻮَﻓَّﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ . ‏(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺸﻴﺨﺎﻥ)

Artinya: “Dari Aisyah, beliau berkata; Rasulullah SAW selalu i’tikaf di sepuluh hari yang akhir dari bulan Ramadlan sampai beliau wafat”. (HR. Bukhari dan Muslim).