13 Ramadhan Wafatnya Sayyidah Fatimah Az-Zahra RA

 
13 Ramadhan Wafatnya Sayyidah Fatimah Az-Zahra RA
Sumber Gambar: Foto ist

Laduni.ID, Jakarta - Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam adalah Rosul yang bergelar Rahmatan lil 'alamin, artinya beliau adalah rahmat bagi seluruh alam, beliau di karuniai 7 (tujuh) orang anak yang salah satunya adalah Sayyidah Fatimah Az zahrah, tepat Hari selasa, 13 Ramadhan 11 H / 632 M atau ada pendapat yang mengatakan tanggal 3 Ramadhan adalah Hari wafatnya Fatimah Az Zahra putri Rosulullah shalallahu alaihi wasallam, dalam usia 28 tahun.

Sayyidah Fatimah binti Muhammad atau lebih dikenal dengan Fatimah az-Zahra (Fatimah yang selalu berseri) Radhiyallahu Anha adalah putri bungsu Nabi Muhammad dari perkawinannya dengan istri pertamanya, yakni Sayyidah Khadijah Radhiyallahu Anha. Lahir pada 20 Jumadil Akhir, atau yang pada tahun ini bertepatan pada tanggal 14 Februari.

Beliau adalah putri bungsu Nabi. Tidak ada lagi anak Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang masih hidup kecuali Sayyidah Fatimah Radhiyallahu Anha. Karena itu, Allah besarkan pahala untuknya. Dialah (satu-satunya anak Nabi yang merasakan kehilangan Rasulullah.” (Imam Ibnu Katsir rahimahullah, kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, 6/365)

Dalam satu riwayat dikisahkan, pagi tanggal 3 Ramadan tahun 11 Hijriah, Fatimah mandi dan mengenakan pakaian baru, kemudian berbaring di tempat tidur. Kepada Ali, Fatimah berkata bahwa saat-saat kematiannya sudah dekat. Ali pun menangis, namun Fatimah menghibur suaminya agar jangan bersedih dan supaya menjaga anak-anak mereka.

Fatimah juga berpesan, setelah meninggal nanti, ia tidak ingin dikuburkan dengan upacara pemakaman. Lantaran waktu salat tiba, Ali berangkat ke masjid. Saat Ali tidak ada itulah Fatimah mengembuskan nafas terakhir. Kedua putra mereka, Hassan dan Husein, bergegas menyusul Ali ke masjid untuk mengabarkan berita duka hari wafatnya Fatimah az Zahra.

Mendengar wafatnya Fatimah Az Zahra, Ali tak sadarkan diri. Setelah siuman, Ali menuruti pesan terakhir istrinya. Fatimah dikuburkan secara diam2 tanpa upacara. Tidak ada warga Madinah yang tahu selain Ali dan keluarga terdekat. Ali juga membuat tiga kuburan palsu supaya makam istrinya tidak dapat diidentifikasi. Demikian papar Hassan Amin dalam Islamic Shi’ite Encyclopedia (1968-1973).

Di saat Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah memasukkan jenazah istri tercintanya, Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra Radhiyallahu Anha ke liang lahat, beliau menangis terisak-teriak sehingga putranya Sayyidina Hasan berkata: "Wahai ayahku, gerangan apakah yang membuat dirimu menangis sedemikian rupa?"

Sayyidina Ali menjawab: "Wahai putraku Hasan, aku teringat pesan kakekmu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Kelak jika putriku Fatimah telah tiada wahai Ali, maka akulah yang akan pertama kali menerima jasadnya di liang lahat. Dan demi Allah wahai Hasan putraku, aku melihat tangan kakekmu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menerima jasad ibumu Fatimah. Aku melihat kakekmu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menciumi wajah ibumu Fatimah".

Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata: "Wahai Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, kini aku kembalikan amanah yang telah engkau berikan kepadaku. Aku kembalikan belahan jiwamu, yang dimana setiap engkau rindu akan surga, engkau cium wajah suci putrimu Fatimah Az-Zahra".

"Ya Allah, kumpulkan kami bersama keluarga suci Rasulullah kelak di hari kiamat nanti"

Pendapat lainnya, beliau dimakamkan di Jannatul Baqi Madinah. Demikianlah kisah hari wafatnya Fatimah Az Zahra binti Rosulullah shalallahu alaihi wasallam. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan dan kecintaan kita kepada Rosulullah shalallahu alaihi wasallam.

Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersada :

أَفْضَلُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ: خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَمَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ

“Wanita-wanita terbaik di surga yaitu; Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam bintu Imran, dan Asiyah binti Muzahim istri Firaun.” (HR. Imam Ibnu Abdil Barr Al-Maliki rahimahullah (978 - 1071 M di Spanyol) dalam kitab al-Isti’ab 2/113).

Sayyidah Fatimah merupakan sosok teladan muslimah yang begitu mulia. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dalam kitab Sahih Bukhari, Kitab Bad’ul Khalq bab Manaqib Qarabah, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Fatimah adalah bahagian dariku, barangsiapa yang membuatnya marah, membuatku marah!”

Dalam hadis kitab Sahih Bukhari jilid VIII, kitab Sahih Muslim jilid VII, kitab Sunan Ibnu Majah jilid I halaman 518, kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal jilid VI halaman 282, kitab Mustadrak Imam Al Hakim jilid III halaman 156, Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Wahai Fatimah, tidakkah anda puas menjadi sayyidah dari wanita sedunia (atau) menjadi wanita tertinggi dari semua wanita dari umat ini atau wanita mukmin.”

Tak hanya dijuluki sebagai Az Zahra, Fatimah juga dijuluki sebagai seorang pemimpin para wanita penduduk surga.

Unmul Mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Ketika aku dalam perjalanan ke langit, aku dimasukkan ke surga, lalu berhenti di sebuah pohon dari pohon2 surga. Aku melihat yang lebih indah dari pohon yang satu itu, daunnya paling putih, buahnya paling harum. Kemudian, aku mendapatkan buahnya, lalu aku makan. Buah itu menjadi nuthfah di sulbi-ku. Setelah aku sampai di bumi, aku berhubungan dengan Khadijah, kemudian ia mengandung Fatimah. Setelah itu, setiap aku rindu aroma surga, aku menciumi Fatimah". (Kitab Tafsir Ad-Durrul Mantsur fi Tafsir bil Matsur, karya Imam As-Suyuthi Asy-Syafi'i rahimahullah tentang surat Al-Isra: 1; kitab al-Mustadrak Ash-Shahihain Imam Al-Hakim 3: 156).

سعدنا في الدنيا * فوزنا في الأخرى
بخديجة الكبرى * وفاطمة الزهرا

Kebahagiaan kаmі dі Dunіа
Kеbеruntungаn kаmі di Akhirat

Dеngаn реrаntаrа Khоdіjаh аl Kubro
Dan Fаthіmаh az Zahro

Shalawat Fatimah Az-zahra

صَلىَّ اللهُ عَلىٰ طٰهَ خَيْرِالْخَلْقِ وَاعْلَاهَاوَاْلكَرَامِ اَبِى اْلكُرْمَاءِ وَالزَّهْرَاءِ وَابْنَيْهَا صَلىَّ اللهُ رَبُّنَاعَلىٰ نُوْرِالْمُبِيْنِ اَحْمَدَالْمُصْطَفٰى سَيِّدِالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلىٰ اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ اَجْمَعِيْنَ.

“Shallallahuu ‘ala Thaha khairil khalqi wa a’laha wal-karami abil kurma’i waz-zahra’i wabnaiha. Shallallahu rabbuna ‘ala nuril mubin Ahmadil mushthafa sayyidil mursalin wa’ala alihi wa shahbihi ajma’in”.

“Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Thaha (Nabi Muhammad SAW), makhluk yang terbaik, tertinggi derajatnya, seorang hamba mulia, bapak kemuliaan. Semoga rahmat dilimpahkan juga kepada Fathimah az-Zahra dan kepada kedua anaknya (Hasan dan Husain). Semoga Allah, Tuhan kita, melimpahkan rahmat kepada cahaya yang jelas, yakni Ahmad (Muhammad SAW) yang terpilih, pemimpin para rasul, dan juga kepada keluarga dan para sahabatnya semua”.

Shalawat Sayidah Fatimah

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مَنْ رُوْحُهُ مِحْرَابُ اْلأَرْوَاحْ وَالْمَلاَئِكَة وَاْلَكوْن. اَللهُمَّ صَلَّ عَلَى مَنْ هُوَ إِمَامُ اْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مَنْ هُوَإِماَمُ أَهْلِ اْلجَنَّةِ عِبَادِ اللهِ اْلمُؤْمِنِيْنَ

Allohumma sholli ‘alaa man ruuhuhuu mihroobul arwaahi wal malaa-ikati wal kawni. Allohumma sholli ‘alaa man huwa imaamul anbiyaa-i wal musaliina. Allohumma sholli ‘alaa man huwa imaamu ahlil jannati ibaadillaahil mukminaana.

Ya Allah, berilah limpahan rahmat kepada orang yang mana ruhnya menjadi tempat semua ruh, malaikat dan alam. Ya Allah, berilah limpahan rahmat kepada orang yang menjadi pemimpin para nabi dan para rasul. Ya Allah, berilah limpahan rahmat kepada orang yang menjadi pemimpin ahli surga, hamba-hamba Allah yang beriman.

Barang siapa membaca shalawat diatas secara terus-menerus dan berkesinambungan, setiap selesai shalat fardhu sebanyak 3 kali, insya Allah, ia menjadi umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang terpilih dan terhormat.

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِىِّ الْمُصْطَفى صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَالِهِ وَصَحْبِه خُصُوْصًا اَهْلَ بَدْرٍ مِنَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَ الاَنْصَارِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمْ وَنفَعَنَا بِعُلُوْمِهِمْ وَاَمَدَّناَ بِاَسْرَارِهِمْ وَاَعَادَ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِمْ فِى الدَّارَيْنِ آمِينْ. الفاتحة .

Wallahu a'lam semoga bermanfaat


Sources by Ahmad Zaini Alawi Khodim Jama’ah Sarinyala