Bab Istihadah: Ditinjau dari Istilah dan Dalil
Laduni.ID, Jakarta – Setelah sebelumnya menyajikan seputar haid dan nifas, kini selanjutkan akan juga disajikan problem seputar istihadah yang juga dikutip dari kitab Al-Ibanah wal Ifadah, karya Sayid Al-Habib Prof. Dr. Abdurahman bin Abdullah bin Abdul Qadir As-Saggaf, Kepala Program Studi Fikih dan Ushul Fikih, Fakultas Syariah dan Qanun, Universitaf Al-Ahgaf, Yaman. Berikut penjelasan sekilas beliau seputar istihadah:
A. Pengertian Istihadah
Istihadah adalah darah yang keluar dari saluran rahim di luar waktu haid dan nifas.
B. Penjelasan
Darah terakhir yang keluar dari kemaluan adalah darah istihadah, disebut juga darah penyakit. Berbeda dengah haid yang keluar dari hulu rahim, istihadah keluar dari saluran rahim.
Istihadah juga terjadi di luar hari-hari haid dan nifas. Dengan kata lain, jika darah itu bukan haid, bukan pula nifas, otomatis darah tersebut adalah darah istihadah. Darah istihadah memiliki rincian hukum yang nanti akan dijelaskan.
C. Dalil Istihadah
Ada beberapa hadis yang dijadikan landasan istihadah, yaitu:
Dari Fatimah binti Hubaisy, bahwa ia pernah mengalami istihadah, kemudian nabi bersabda kepadanya:
إِذَا كَانَ دَمَ الْحَيْضِ فَإِنَّهُ دَمٌ أَسْوَدُ يُعْرَفُ إِذَا كَانَ ذَلِكَ فَأَمْسِكِيْ عَنِ الْصَّلاَةِ فَإِذَا كَانَ الْأَخَرَ فَتَوَضَّئِ وَصَلِّي فَإِنَّهَا هُوَ عِرْقٌ
Memuat Komentar ...