Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada KH. R. As'ad Syamsul Arifin melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 90/TK/2016 tentunya menegaskan keterlibatan para ulama NU dalam memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain kedalaman ilmu agamanya, Kiai Abbas dikenal seantero tanah Jawa sebagai seorang pendekar karena kedigdayaan dan kesaktiannya. Kesaktian Kiai Abbas ini sejak awal diketahui oleh Hadlratusyekh KH. Hasyim Asy’ari. Diceritakan sekitar tahun 1900-an pada awal pendirian Pesantren Tebu Ireng.
Kini Indonesia merdeka. Para kiai pun lega. Nahdlatul Ulama juga telah kembali ke fungsi sosial agamanya. Berbagai macam ilmu kesaktian itu pun kembali tersembunyi di bilik-bilik pondok pesantren. Ilmu itu sampai kini masih dipelajari para santri meski dengan bungkus yang berbeda.
Ulama selain mengurusi agama, juga mengurusi bangsa, dan negara termasuk ikut dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Pengurus Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi'iyah (IKSASS) Rayon Kalimantan Barat adakan Ziaroh ke makam-makam yang ada di Kalbar, yang dimulai dari Makam Sultan Syarif Abdurrahman Al Kadrie di Batulayang Kota Pontianak, Makam KH. Fathul Bari Ismail Peniraman Mempawah dan Makam Habib Husein Al Kadrie Mempawah, Sabtu, 10/11.
LADUNI.ID, Sampang - Bagi sekelompok mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sampang, Hari pahlawan yang jatuh 10 November menjadi hari sangat bersejarah.
Pada apel Hari Pahlawan di Cilacap, juga diwarnai oleh orasi kebangsaan dari KH Abbas Fuad Hasyim asal Buntet Cirebon. Kiai Abbas menyampaikan adanya isu-isu fitnah yang sedang ditujukan kepada Banser setelah membakar bendera HTI. Ia pun berpesan aga Banser agar tidak terpancing emosi.
LADUNI.ID, Pontianak – Hari Sabtu (10/11), Pengurus Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo (IKSASS) Rayon Kalimantan Barat melakukan ziarah ke makam para tokoh yang ada di Kalbar.
Djuwari 82 thn tukang panggul PANGLIMA BESAR SUDIRMAN, terlupakan pada HUT KEMERDEKAAN RI ke 64 Pria renta yang tinggal di dusun GOLIMAN
Kementerian Agama mengajak kepaada para mahasiswa untuk meneladani semangat jiwa para pahlawan yang telah gugur demi Indonesia
Kita sebagai anak tentunya berusaha semampu mungkin untuk membahagiakan mereka, walaupun apa yang kita berikan untuk keduanya tidak akan mampu menandingi pengorbanan dan keikhlasan mereka dalam merawat kita.
Tidak pernah habis kata untuk sosok yang satu ini, sosok yang selalu melindungi kita dan keluarga, lelah, bingung, tidak punya uang, takut tidak pernah beliau tunjukan di hadapan anak anaknya walaupun sebenarnya kita tahu kalau beliau dalam masalah tersebut.
Pada Sabtu (10/11) malam, alun-alun Purwokerto menjadi saksi ribuan santri memanjatkan doa untuk negeri. Santri dan ribuan nahdliyin lainnya beserta seluruh komponen ormas di bawah naungan PCNU Banyumas, bersama-sama hadir dalam acara Doa Santri untuk Negeri.
Ketua PC PERGUNU Badung Ispandi S.H dalam sambutannya mengatakan, "Pewaris sah dari para pahlawan yang rela berjuang mengorbankan jiwa dan raganya saat ini adalah para guru TPQ dan Madin sebagai benteng pertahanan dari faham-faham radikalisme pada anak usia dini”. “Dengan segala keterbatasan yang ada mereka rela menjadi lilin demi mencerdaskan kehidupan bangsa”, tuturnya lagi.
Adanya transportasi publik yang mudah dijumpai sudah pasti menguntungkan banyak orang. Tidak semua orang mampu memiliki kendaraan pribadi, tidak semua orang juga mampu mengendarai kendaraan makanya transportasi publik menjadi solusi terbaik.
Beliau merupakan salah seorang pahlawan pergerakan kemerdekaan asal Aceh yang belum menjadi Pahlawan Nasional. Berdasarkan catatan sejarah, ia Lahir di Nisam dengan ibukotanya Krueng Geukueh pada tahun 1891 (menurut Cut Babujanja) Teuku Bujang menambatkan Krueng Geukueh sebagai ibukota dari Nisam.
Pada 15 Februari 1947 oleh Kementrian Dalam Negeri di Purwokerto, dipekerjakan di sana sementara menunggu kapal yang berangkat dari Cilacap menuju Sumatera
Teuku Bujang diberangkatkan ke Kutaradja (Banda Aceh). Lalu, 31 Juli 1950 ia pulang ke Krueng Geukueh, yang saat itu berada di Nanggroe Nisam dan saat inilah lahir Putri Bungsunnya Cut Aceh Neksom atau Hj. Atjeh Neksom
Dalam riwayat Ibnu Abi Hatim, Nabi Muhammad SAW. sedang mengadakan pertemuan dengan para sahabat umat Islam pada hari jumat di suatu tempat yang sempit. Ruangan sudah penuh sesak, Nabi SAW. tengah berbicara melihat ada beberapa orang yang baru datang dan mereka berdiri karena tidak ada lagi ruang tempat duduk.
Kiai Haji Abdul Wahab Chasbullah Jombang, Nahdatul Ulama Jawa Timur Penggagas Halal Bi Halal
Kairo 1983. Musim semi mulai merekah. Taman-taman penuh bunga warna-warni menebarkan keharuman yang menggairahkan. Langit menebarkan cahaya teduh dan mengembuskan angin sepoi-sepoi yang lembut. Saat matahari mulai menepi ke barat, dan langit mulai menguning, di atas altar rerumputan yang segar,
Ceritanya begini. Iblis, raja para setan itu tiba-tiba gundah-gulana bukan kepalang. Galau luar biasa. Hatinya dicekam oleh rasa bersalah dan sejuta dosa. Ia juga tak tahan terus menerus dicaci-maki manusia dan jadi kambing hitam dalam setiap kekacauan dan fitnah.
Di kantornya yang bersahaja itu, ia diterima dengan baik oleh al-Syeikh al-Akbar. Sesudah dipersilakan duduk di ruang kantornya, dialog pun terjadi:
Syeikh membisu. Iblis mohon pamit tanpa bicara apa-apa. Ia sangat kecewa, tetapi juga tak mau menyerah. Niatnya sudah bulat untuk berubah menjadi makhluk Tuhan yang baik, saleh dan tak akan lagi menjerumuskan manusia ke dalam dosa dan tak lagi jadi kambing hitam mereka yang kalah.
Apa yang dipikirkan Teuku Hasan ternyata keliru. Daerah yang dianggap telah aman ternyata membinasakannya. Dia ditembak dari jarak jauh dengan tiba-tiba. Akibatnya dia menderita luka berat dan syahid saat digotong oleh pengikutnya
Pria kelahiran Rembang 28 Oktober 1928 ini seperti telah banyak diketahui, merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Mbah Moen juga sesepuh yang sangat dihormati di kalangan Nahdliyyin dan juga bangsa Indonesia.
Tulisan ini berisi tentang petikan Muqaddimah dari Mbah Sholeh Darat yang ada di kitab Hidayatur Rohman.
Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pukul 13.00 WIB.
Syeikh Yusuf adalah keturunan raja Gowa (Sulawesi Selatan), yang lahir pada tanggal 3 Juli 1626.
"Mas, sepupuku perawat di Jakarta. Ia barusan hubungi saya. Dia diusir pemilik kostnya. Disuruh pindah," seorang teman telepon dari Semarang.
Kiai Haji Noer Alie adalah seorang ulama yang berasal dari Jawa Barat yang merupakan pahlawan nasional Indonesia. Tahun 1950, Noer Ali diangkat sebagai Ketua Masyumi Cabang Jatinegara.
"Karena besok adalah hari kemerdekaan, maka kita berkumpul malam ini adalah untuk mendoakan para pahlawan."
Memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day) pada 19 Agustus 2020, LPBI NU memberikan penghargaan kepada pribadi inspiratif di tengah pandemi COVID-19.
Terkait usulan Syaikhona Kholil Bangkalan ditetapkan sebagai pahlawan nasional, Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini menanggapi. Apa tanggapannya?
Niat awal saya, selain ingin tabarruq kembali ke astah/ pasarean/ makam Syaikhona Muhammad Khalil Bangkalan, juga silaturahmi ke kediaman RKH. Usman Hasan Khalil selaku Ketua Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil, pada Sabtu (20/02/2021).
Beberapa tahun lalu masih banyak pihak yang belum mengakui peran santri, kiai, dan NU dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Bahkan Resolusi jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari tidak diakui dan dilupakan
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta pada, Jumat (4/9/2021) kemarin mengunjungi kediaman keluarga Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi (Habib Ali Kwitang, w. 1986) untuk meminta izin mengusulkan Habib Ali Kwitang menjadi Pahlawan Kemerdekaan
Pahlawan adalah sosok pejuang yang berani mengorbankan pikiran, waktu, tenaga, harta bahkan nyawanya untuk tegaknya kebenaran dan kepentingan orang banyak
KH. Fathurrahman Kafrawi adalah seorang Menteri Agama ke-2 dari NU, beliau Menteri Agama tersingkat yang pernah ada, yaitu menjabat selama 10 bulan (2 Oktober 1946-26 Juli 1947).
Ratu Kalinyamat adalah seorang tokoh wanita yang sangat terkenal. Beliau tidak hanya berparas cantik, tetapi juga berkepribadian "gagah berani". Ratu Kalinyamat adalah tokoh wanita Indonesia yang penting peranannya pada abad ke-16.