INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
"Dari Jubair bin Muth'im r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai Bani Abdi Manaf, jangan kalian halangi seseorang yang thawaf di Baitullah ini shalat, pada waktu kapan saja ia mau, malam atau siang.'"
Terkait hasad, secara psikologis Syaikh Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar menjelaskan bahwa hasad adalah kerja emosional yang berhubungan dengan keinginan agar nikmat yang diberikan Allah SWT kepada seseorang dari hamba-Nya hilang dari padanya.
Sedekah bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk orang yang tak berpunya sekalipun. Sebab sedekah tidak selalu berarti pemberian materi. Sedekah juga bisa bermakna pemberian yang bersifat nonmateri.
"Dikisahkan bahwa Ibnu Hajar meminum air Zamzam (dengan niat) agar seperti kedudukan Imam Adz-Dzahabi di bidang hafalan Hadis, dan ternyata beliau bisa mencapai derajat itu bahkan melebihinya."
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’: 1)
Menurut Imam Ghazali, marah adalah bara yang tersembunyi di hati, seperti bara yang terselubung di bawah abu. Ia tidak akan muncul kecuali jika dipicu oleh kesombongan yang bersembunyi dalam jiwa manusia.
Berbeda dengan Nabi Muhammad SAW, mukjizat terbesarnya adalah Al-Qur’an. Kitab ini tidak hanya berbicara masa lalu, juga menyinggung problem masa yang akan datang, dengan solusinya. Al-Qur’an berbicara persoalan buruk namun menawarkan obat atau cara mengatasinya.
Sederhananya, khusyuk adalah suatu keadaan hati seseorang yang berupa ketenangan, ketundukan, rasa takut, kerendahan diri di hadapan Allah SWT yang nantinya akan memunculkan sikap dalam bentuk fisik, baik berupa ketundukan, kerendahan diri, menundukkan pandangan dan merendahkan suara.
“Cintamu terhadap surat ini (Al-Ikhlas) telah memasukkanmu ke dalam surga.” (HR. Bukhari)
Pengakuan "saya tidak tahu" dari para ulama besar juga mengajarkan kita untuk bersikap rendah hati. Dalam dunia yang serba cepat, di mana orang sering kali berlomba untuk menunjukkan kepintaran, keteladanan ini mengingatkan bahwa ilmu tidak pernah habis untuk dipelajari.