Kata-Kata Mutiara Nasihat Gus Baha yang Menyentuh Hati Generasi Muda

 
Kata-Kata Mutiara Nasihat Gus Baha yang Menyentuh Hati Generasi Muda
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab dikenal sebagai Gus Baha, merupakan salah satu ulama muda berpengaruh di Indonesia. Ia adalah pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA di Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah. Lahir pada tahun 1970, Gus Baha menjadi sosok yang sangat dicintai oleh berbagai kalangan, khususnya generasi muda. Popularitasnya kian meningkat seiring dengan banyaknya ceramah beliau yang tersebar luas di berbagai platform digital, terutama YouTube.

Sejak kecil, Gus Baha telah dididik langsung oleh ayahnya, KH. Nursalim Al-Hafidz, seorang ulama dan hafidz Al-Qur’an. Di bawah bimbingan sang ayah, Gus Baha menuntaskan hafalan Al-Qur’an dan mendalami ilmu-ilmu keislaman secara intensif. Tak heran jika pada akhirnya beliau dikenal sebagai ulama ahli tafsir yang disegani. Ketekunan dan kedalaman ilmunya membuatnya menjadi teladan bagi banyak anak muda yang haus akan pencerahan spiritual dan intelektual.

Salah satu keistimewaan Gus Baha adalah gaya dakwahnya yang sederhana, lugas, namun menyentuh hati. Dengan tutur kata yang lembut, diselingi humor khas pesantren, dan pilihan bahasa yang membumi, ceramah-ceramah beliau mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat—dari santri hingga kaum profesional, dari masyarakat desa hingga perkotaan.

Gus Baha juga dikenal sebagai murid kesayangan dari KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen), seorang ulama kharismatik dari Sarang, Rembang. Kedekatan beliau dengan Mbah Moen bukan hanya secara lahiriah, tetapi juga secara keilmuan, menjadikannya sebagai salah satu penerus pemikiran dan sanad keilmuan pesantren yang autentik.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN