Dalil-dalil Sifat Wajib Bagi Allah (Bagian 1)

 
Dalil-dalil Sifat Wajib Bagi Allah (Bagian 1)
Sumber Gambar: Foto Istimewa

Laduni. ID, Jakarta - Dalam Islam khususnya aliran Ahlusunah wal Jama'ah meyakini bahwa Allah memiliki sifat dengan sifat-sifat yang sempurna. Sifat-sifat bagi Allah dan para Rasul ini kemudian dikenal dengan Aqidah Seket (Aqidah 50) sebagaimana diterangkan dalam beberapa kitab-kitab akidah Ahlusssunnah wal Jama'ah yaitu tentang sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah, dan bagi para Rasul. Dalam faham Ahlussunah wal Jama'ah setiap muslim wajib atau setidaknya berusaha untuk mengetahui dan hafal aqidah 50 ini yang terdiri 20 sifat wajib bagi Allah, 20 sifat mustahil bagi Allah, 1 sifat jaiz bagi Allah, 4 sifat wajib bagi Rasul 4 sifat mustahil bagi Rasul, dan 1 sifat jaiz bagi Rasul.

Menurut para ulama, sifat-sifat wajib bagi Allah yang 20 diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:

1. Sifat Nafsiyah: Adalah sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah, yang masuk dalam kelompok sifat nafsiyah yaitu sifat wujud.
2. Sifat Salbiyah: Adalah sifat yang menafikan semua sifat yang tidak layak bagi kesempurnaan Dzat Allah.Sifat ini mensucikan allah dari sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya. Sifat Salbiyah ini ada lima, yaitu: qidam, baqa’, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyat.
3. Sifat Ma'ani: Adalah sifat- sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu: qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama', bashar, dan kalam.
4. Sifat Ma'nawiyah: Adalah kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Bila sifat ma'ani telah didefinisikan sebagai sifat yang ada pada sesuatu yang disifati yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya, maka sifat ma'nawiyah merupakan hukum tersebut. Artinya, sifat ma'nawiyah merupakan kondisi yang selalu menetapi sifat ma'ani. Sifat 'ilm misalnya, pasti dzat yang bersifat dengannya mempunyai kondisi berupa kaunuhu 'aliman (keberadannya sebagi Dzat yang berilmu). Sifat ma'nawiyyah juga ada tujuh sebagaimana sifat ma'ani yaitu qadiron, muridan, 'aliman, hayyan, sami'an, bashiron, dan mutakalliman.

Baca Juga: Asma Allah dan Kaitannya dengan Sifat Wajib Allah

Berikut dalil-dalil sifat wajib bagi Allah SWT:

1. Sifat Wujud (Ada) ﻭﺟﻮﺩ
Wujud adalah sifat wajib pertama yang dimiliki oleh Allah SWT yang memiliki arti bahwa Allah itu ada, ada bukan karena diciptakan melainkan ada karena dzat-Nya sendiri. Sifat Wujud ini masuk dalam kategori Sifat Nafsiyah. Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan sifat wujud adalah QS. As-Sajdah ayat 4:

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ مَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا شَفِيْعٍۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ 

"Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafaat. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"

Ayat lain yang menjelaskan Sifat Wujud adalah QS. Taha ayat 14:

اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku".

2. Sifat Qidam (Awal/Terdahulu) ﻗﺪﻡ
Qidam artinya adalah terdahulu, artinya adalah Allah SWT merupakan entitas paling awal yang ada sebelum seluruh makhluk di alam semesta ada (karena diciptakan oleh Allah). Sifat Qidam masuk dalam kategori Sifat Salbiyah. Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan sifat qidam adalah QS. Al-Hadid ayat 3:

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu" 

3. Baqa’ (Kekal) ﺑﻘﺎﺀ
Baqa’ artinya adalah kekal, artinya Allah SWT maha kekal, tidak akan punah atau binasa. Allah adalah dzat yang abadi dan kekal selamanya. Sifat Baqa' masuk dalam kategori Sifat Salbiyah. Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan sifat baqa' adalah QS. Qashas ayat 88:

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

"Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan"

4. Mukhalafatu Lil Hawaditsi (Berbeda Dengan Makhluk Ciptaannya) ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ
Allah SWT adalah sang pencipta yang menciptakan seluruh alam semesta dan isinya, maka Allah pasti berbeda dengan apapun yang diciptakan-Nya, tidak ada hal di alam semesta ini yang menyerupai-Nya. Sifat Mukhalafatu Lil Hawaditsi masuk dalam kategori Sifat Salbiyah. Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan Sifat Mukhalafatu Lil Hawaditsi adalah QS. Asy-Syura ayat 11:

فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat"

Ayat lain yang menjelaskan sifat ini adalah QS. Al-Ikhlas ayat 4:

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ

"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia"

Baca Juga: Apakah Allah Bersuara?

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ
Qiyamuhu Binafsihi artinya bahwa Allah SWT berdiri dengan Dzat-Nya sendiri tanpa membutuhkan bantuan dari yang lain. Sifat Qiyamuhu Binafsihi masuk dalam kategori Sifat Salbiyah. Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan Sifat Qiyamuhu Binafsihi adalah QS. Al-Ankabut ayat 6:

وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam"

Ayat lain yang menjelaskan sifat ini adalah QS. Al-Isra ayat 111:

وَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا

"Dan katakanlah: Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya"

Juga dalam QS. Fatir ayat 15:

 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

" Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji"

6. Wahdaniyat (Esa/Tunggal) وحدانية
Wahdaniyat artinya Allah Maha Esa atau tunggal, baik dalam Dzat-Nya, sifat-Nya, dan kehendak-Nya. Dzat Allah tidak mengenal hitungan, Allah adalah Tunggal dalam segalanya. Sifat Wahdaniyah masuk dalam kategori Sifat Salbiyah. Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan Sifat wahdaniyah adalah QS. Al-Anbiya ayat 22:

لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ

"Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan"

Juga dalam QS. Al-Ikhlas ayat 1:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

"Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa"

Wallahu A'lam

Bersambung ....


Sumber:
Dikutip dari berbagai Sumber