INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menyampaikan setidaknya ada enam sifat perempuan yang harus diperhatikan supaya menjadi pembelajaran dan perhatian bagi laki-laki sebelum menentukan pendamping hidupnya.
"Jika seorang hamba Allah menikah, maka dia telah menjaga/menyelamatkan separuh agamanya. Maka berhati-hatilah dan memohon kepada Allah agar bisa menjaga separuh yang sisanya."
Imam Al-Qarafi, salah seorang ulama besar dalam Mazhab Maliki, dalam kitab karyanya Ad-Dzakhirah, tepatnya di juz 2 halaman 530, juga menyebutkan alasan yang sama bahwa Imam Malik mengkhawatirkan ada orang bodoh yang menganggap puasa Syawal itu kelanjutan dari puasa Ramadhan.
Dalam pergaulan keseharian, manusia kerapkali berbuat kesalahan. Bagi pelaku, tentunya dianjurkan untuk taubatan nasuha dan bagi korbannya dianjurkan untuk memaafkan. Memaafkan adalah sifat mulia, yang akan mendatangkan kemuliaan dihadapan manusia maupun dihadapan Allah SWT.
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagaimana ibadah wajib lainnya, dalam puasa Allah juga memberikan keringanan bagi kelompok tertentu untuk tidak berpuasa. Sebagai konsekuensinya, mereka diwajibkan menggantinya di hari lain, membayar fidyah, atau kombinasi keduanya.
"Tanda seseorang yang telah mendapatkan salam dan berjabat tangan dengan Malaikat Jibril adalah; 1. Bergetar kulitnya, 2. Hatinya lembut tipis (mudah menangis), dan 3. Air matanya senantiasa bercucuran."
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Diriwayatkan dari Aisyah r.ha, bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Bergegaslah semangat mencari Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan.’” (HR. Bukhari)
I’tikaf bukanlah ibadah yang hanya berdimensi hablun minallah saja. Betapapun orang yang beri’tikaf diperintahkan agar khusyuk hanya berdzikir kepada Allah SWT saja, tetapi bukan berarti dalam i’tikaf ini mengajarkan manusia untuk jauh dari kehidupan dunianya.