Ibu Tanpa Mahram Menjemput Anaknya Ke Dayah, Tidak Boleh Jamak-Qashar Shalat

 
Ibu Tanpa Mahram Menjemput Anaknya Ke Dayah, Tidak Boleh Jamak-Qashar Shalat
Sumber Gambar: Foto oleh Michael Burrows dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta -  Seorang yang berpergian untuk melakukan maksiat,  orang semacam ini tidak boleh melakukan rukhsah berupa jamak dan qashar shalat.

"Seseorang yang bertujuan musafirnya untuk maksiat seperti merampok dan lainnya tidak dibolehkan untuk melakukan jamak dan qashar shalat dan ini termasuk  Âshî bi as-Safar," kata Tgk. Tarmizi Judon atau akrab disapa Abati Kuta Krueng dalam pengajian rutin malam kamis di Masjid Al-Istiqamah, Bandar Dua, Pidie Jaya, (5/9/2018).

Abati menambahkan apabila seorang  musafirnya tujuan yang baik namun dalam perjalanan melakukan maksiat, musafir semacam ini dibolehkan untuk jamak dan qashar shalat.

Baca Jug: 03102. Penjelasan Jama' Qashar bagi Musafir yang Belum Sampai Tempat Tujuan

"Musafir pada awalnya tujuan baik,  namun saat dalam perjalanan melakukan maksiat, ini dinamakan Âshî fî as-Safar dan dibolehkan untuk  jamak dan qashar shalat, " sambung Wadir Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng Ulee Glee itu.

Selanjutnya, Abati juga menyebutkan seperti ibu seorang santri yang menjenguk atau menjemput anaknya ke dayah umpamanya dengan jarak yang dibolehkan jamak qashar shalat, tetap tidak dibolehkan jamak dan qashar, apabila berpergian sendirian tanpa mahram.

"Walaupun tujuannya baik menjenguk dan menjemput anaknya di dayah, tetap dianggap maksiat bissafri,  karena tidak ada mahramnya dalam bepergian sendirian,  tidak dibolehkan juga jamak dan qashar shalat," paparnya dihadapan jamaah yang memadati Masjid kebanggaan Ulee Glee tersebut.