Indahnya Hidup dengan Ilmu dan Humoris

 
Indahnya Hidup dengan Ilmu dan Humoris

LADUNI. ID,  HIKMAH--“Hendaknya kalian tidak banyak tertawa karena hal itu dapat mematikan hati”.(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) 

Telah diceritakan bahwa Almasih mempunyai dua orang murid, mereka adalah Yohana dan Syam’un. Jika Yohana berada di dalam suatu majelis, ia sering tertawa sehingga membuat orang-orang di sekitarnya ikut tertawa. 

Sedangkan Syam’un jika berada di dalam suatu majelis, maka ia menangis sehingga membuat orang-orang di sekitarnya juga  ikut menangis.

Suatu ketika Syam’un berkata kepada Yohana, “Engkau banyak sekali tertawa seakan-akan engkau telah selesai beramal.”


Sedangkan Yohana berkata kepadanya, “Engkau banyak sekali menangis, seakan-akan engkau sudah putus asa terhadap Tuhanmu.” Mengetahui tentang hal ini, maka Allah mewahyukan kepada al-Masih bahwa perilaku yang disenangi oleh Allah adalah perilaku Yohana.

Tertawa dapat diartikan sebagai ekspresi emosi yang unik, yang sering dialami seseorang yang sedang gembira, riang dan juga jenaka. 

Biasanya ketika mendengar hal-hal yang lucu, menyaksikan atau mengalami kejadian-kejadian yang mengasikkan.

Tertawa salah satu fitrah manusia, begitu juga dengan menangis. Islam tidak pernah melarang seseorang unutk tertawa asal masih dalam tahap yang wajar.

Beberapa pakar mengatakan bahwa tawa adalah gerak-gerak dalam akal yang akan menghilangkan banyak ketegangan.

Oleh karena itu, menurut Aidh al-Qarni apabila seseorang ingin hidupnya terasa tenang, rileks dan berbahagia, hendaklah ia selalu penuh humor, sering tersenyum dan tertawa. 

Hal itu pada gilirannya akan dapat menciptakan nuansa kejernihan, kebersihan, menghilangkan kesedihan, rasa bosan serta kekhawatiran terhadap kehidupan ini akan hilang

Dalam beberapa riwayat mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw. senang bercanda. Beliau kadang tertawa di hadapan para sahabat. Dalam beberapa kesempatan Nabi saw pernah tertawa hingga gigi geraham beliau terlihat.


Namun, Nabi Muhammad saw. tidak pernah tertawa secara berlebihan atau dengan terbahak-bahak. Bahkan dalam sebuah hadis Nabi saw. bersabda ”hendaknya kalian tidak banyak tertawa karena hal itu akan mematikan hati.”(HR. Tirmihzi dan Ibnu Majah).

Helmi Abu Bakar El-Langkawi 

Sumber: Abdillah Mubarak Nurin, alif. Id