Makna dan Jenis Mati Syahid

LADUNI.ID, Jakarta – Nabi Muhammad Saw. pernah bertanya kepada para sahabat tentang mati syahid. Para sahabat menjawab bahwa orang yang mati syahid adalah orang yang mati di medan perang di jalan Allah (fi sabilillah).
Nabi lantas menyatakan, “Kalau seperti itu, berarti sedikit sekali umatku yang mendapatkan status mati syahid.”
وعن أبي هريرة رضي الله عنه، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الشهداء خمسة المطعون والمبطون، والغريق، وصاحب الهدم، والشهيد في سبيل الله متفق عليه
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang mati syahid ada lima macam, yaitu orang yang kena tha’un (wabah), orang yang mati karena sakit perut, korban tenggelam, korban yang tertiban reruntuhan, dan orang syahid di jalan Allah". (HR Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Ilmuwan Jerman Ini Buktikan Adanya Kehidupan Setelah Kematian
Dalam Kitab Shahih Muslim Nabi Saw bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا تَعُدُّونَ الشَّهِيدَ فِيكُمْ؟ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، قَالَ: إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ، قَالُوا: فَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، قَالَ ابْنُ مِقْسَمٍ: أَشْهَدُ عَلَى أَبِيكَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ أَنَّهُ قَالَ: وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ
Dari Abu Hurairah, beliau berkata, "Rasulullah Saw bersabda: "Apa yang dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian?" Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, orang yang meninggal di jalan Allah itulah orang yang mati syahid". Beliau bersabda: "Kalau begitu, sedikit sekali jumlah umatku yang mati syahid.". Para sahabat berkata, "Lantas siapakah mereka wahai RasululLah?" Beliau bersabda: "Barangsiapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena penyakit kolera juga syahid, siapa yang mati karena sakit perut juga syahid". Ibnu Miqsam berkata, "Saya bersaksi atas ayahmu mengenai hadits ini, bahwa Nabi juga berkata, "Orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid". (HR Muslim)
Hadis ini menjelaskan sebab-sebab orang mendapatkan status mati syahid. Soal mati syahid ini, para ulama membagi menjadi tiga: mati syahid dunia-akhirat, mati syahid dunia saja, dan mati syahid akhirat saja.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memaknai Kematian
Dalam Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi menjelaskan:
قال العلماء المراد بشهادة هؤلاء كلهم غير المقتول فى سبيل الله انهم يكون لهم فى الآخرة ثواب الشهداء وأما فى الدنيا فيغسلون ويصلى عليهم وقد سبق فى كتاب الايمان بيان هذا وأن الشهداء ثلاثة اقسام شهيد فى الدنيا والآخرة وهو المقتول فى حرب الكفار وشهيد فى الآخرة دون أحكام الدنيا وهم هؤلاء المذكورون هنا وشهيد فى الدنيا دون الآخرة وهو من غل فى الغنيمة أو قتل مدبرا
"Ulama mengatakan, mereka yang dianggap mati syahid adalah mereka yang gugur bukan di medan perang. Mereka di akhirat kelak menerima pahala sebagaimana pahala para syuhada yang gugur di medan perang. Sedangkan di dunia mereka tetap dimandikan dan dishalatkan sebagaimana penjelasan telah lalu pada bab Iman. Orang mati syahid terdiri atas tiga jenis. Pertama, syahid di dunia dan di akhirat, yaitu mereka yang gugur di medan perang. Kedua, syahid di akhirat, tidak di dunia, yaitu mereka yang disebut dalam hadits ini. Ketiga, syahid di dunia, tidak di akhirat, yaitu mereka yang gugur tetapi berbuat curang terhadap ghanimah atau gugur melarikan diri dari medan perang"
Jika melihat pendapat Imam Nawawi di atas, maka mati syahid terbagi kedalam 3 jenis yaitu:
1. Mati Syahid Dunia Akhirat
Status mati syahid dunia-akhirat didapat oleh orang orang yang berjuang (perang) di jalan Allah Swt dan niatnya hanya karena Allah.
2. Mati Syahid Dunia Saja
Status mati syahid dunia saja didapatkan oleh orang yang beperang di jalan Allah, tapi niatnya bukan untuk Allah, melainkan untuk mendapatkan keuntungan duniawi, seperti harta rampasan perang.
3. Mati Syahid Akhirat Saja
Status mati syahid akhirat saja didapatkan oleh orang yang mati disebabkan oleh empat hal yang disebut dalam hadis di atas, selain mati karena berperang di jalan Allah.
Baca Juga: KH. Abdul Qodir Rozy Wafat, GP Ansor Cianjur Kehilangan Kiai Kharismatik
Makna mati syahid, menurut para ulama, adalah jaminan mati dalam keadaan husnul khatimah. Mereka akan masuk surga tanpa dihisab, bahkan semua dosanya langsung diampuni.
Dalam satu hadis ditegaskan bahwa orang yang mati syahid disaksikan oleh para malaikat bahwa ia mati dalam keadaan husnul khatimah.
Wallahu A'lam
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...