Pesan Ulama Salaf: Ta’at dan Doakan Pemerintah

Laduni.ID Jakarta – Sesungguhnya pemerintah adalah cerminan dari rakyatnya. Oleh karena itu kita harus selalu memperbaiki diri dalam ketaatan. Apa pun hasil setiap pemilihan umum, maka kita tetap taat pada pemimpin tersebut. Kenapa tetap harus taat pada pemimpin seperti itu? Karena maslahatnya lebih besar. Kaedah yang biasa disebut para ulama:
الْمَصْلَحَةُ الْعَامَّةُ مُقَدَّمَةٌ عَلَى الْمَصْلَحَةِ الْخَاصَّةِ
“Kemaslahatan umum lebih didahulukan daripada kemaslahatan pribadi.”
(Termaktub dalam Kitab al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari'ah, 6: 123 karya Al-Imam Abu Ishaq Ibrahim bin Musa bin Muhammad Al-Lakhmi Asy-Syathibi Al-Maliki Al-Gharnati atau Imam Asy Syathibi rahimahullah, wafat Selasa, 8 Sya’ban 790 H / 19 Agustus 1388 M di Granada Spanyol, ulama-ulama Ushul kemudian sepakat menjadikan Imam Syathibi sebagai Bapak Maqashid al-Syari’ah pertama, yang telah menyusun teori-teorinya secara lengkap, sistematis dan jelas)
Baca Juga: Doa untuk Pemimpin
Cerminan
Kita harus menyadari bahwa pemimpin adalah cerminan dari rakyatnya, ada ungkapan yang masyhur, yaitu :
كَمَا تَكُوْنُوْنَ يُوَلَّى عَلَيْكُمْ
“Bagaimanapun keadaan kalian (rakyat), maka begitulah keadaan pemimpin kalian.”
Abu Abdullah Syamsuddin Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Sa'd al-Zar'i al-Dimashqi Al-Hambali atau Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah (28 Januari 1292 M - 15 September 1350 M, Damaskus, Suriah) menjelaskan :
وتأمل حكمته تعالى في ان جعل ملوك العباد وأمراءهم وولاتهم من جنس اعمالهم بل كأن أعمالهم ظهرت في صور ولاتهم وملوكهم فإن ساتقاموا استقامت ملوكهم وإن عدلوا عدلت عليهم وإن جاروا جارت ملوكهم
"Renungkanlah hikmah Allah. Dia jadikan pemimpin bagi para hamba-Nya, sejenis dengan amal dan perilaku hamba-Nya. Bahkan seolah-olah amal mereka berwujud seperti pemimpin mereka. Ketika mereka istiqamah dalam kebaikan, pemimpin mereka akan istiqamah. Sebaliknya, ketika mereka menyimpang, maka pemimpin merekapun menyimpang. Ketika mereka berbuat zalim, pemimpin mereka juga akan bertindak zalim…" (Kitab Miftah Daris Sa'adah, hlm. 253).
Baca Juga: Ashabul Kahfi : Ali Bin Abi Thalib Didebat Yahudi Tentang Pemuda Al-Kahfi #3
Kisah Ali Dan Khawarij
Alkisah ada seorang khawarij yg datang menemui Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah (17 Maret 599 M, Ka'bah, Mekkah - 29 Januari 661 M, Grand Mosque of Kufa, Kufah, Irak) seraya berkata, “Wahai khalifah Ali, mengapa pemerintahanmu banyak di kritik oleh orang tidak sebagaimana pemerintahannya Abu Bakar dan Umar ?!” Sahabat Ali menjawab :
إن رجال أبي بكر وعمر ـ رضي الله عنهما ـ أنا وأمثالي، أما أنا فكان رجالي أنت وأمثالك
“Karena pada zaman Abu Bakar dan Umar, yg menjadi rakyat adalah aku dan orang-orang yang semisalku, sedangkan rakyatku adalah kamu dan orang-orang yang semisalmu !!”
Ketaatan Kepada Pemimpin
Dalam masalah kepatuhan pada penguasa muslim atau pimpinan kenegaraan, ada memang yang punya sifat "mbalelo", tak mau taat. Padahal, sifat tidak mau taat pada penguasa muslim seperti ini, adalah suatu keburukan, yang selalu berkonotasi negatif atau bermakna celaan.
Dari Abu Najih Al ‘Irbadh bin Sariyah As-Salami radhiyallahu ‘anhu (shahabat Ahlus-Shuffah, termasuk generasi pertama kaum mukminin, wafat pada tahun 75 H /694 M Hams Syuriah), ia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat kepada kami dgn satu nasehat yg menggetarkan hati dan menjadikan air mata berlinang”. Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, nasihat itu seakan-akan adalah nasihat dari orang yang akan berpisah, maka berilah kami wasiat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ , وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكَ عَبْدٌ
“Saya memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya (budak)”. (HR. Imam Abu Daud, Imam Ibnu Majah dan Imam At Tirmidzi rahimahumullah, hadits Hasan Shahih)
Dari Abu Hurairah (Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi) Radhiyallahu Anhu (603 - 678 M, Jannatul Baqi' Madinah) dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
مَنْ أَطَاعَنِى فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ يَعْصِنِى فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعِ الأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِى وَمَنْ يَعْصِ الأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِى
“Barangsiapa mentaatiku, maka ia berarti mentaati Allah. Barangsiapa yang tidak mentaatiku berarti ia tidak mentaati Allah. Barangsiapa yang taat pada pemimpin berarti ia mentaatiku. Barangsiapa yang tidak mentaati pemimpin berarti ia tidak mentaatiku” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah).
Baca Juga: Dahsyatnya Doa Ibu dari Doa Ulama Bahkan Wali Sekalipun
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan:
عَلىَ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنْ أَمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ
"Wajib bagi seorang muslim untuk mendengar dan taat (kepada penguasa) dalam perkara yang ia senangi dan ia benci kecuali apabila diperintah kemaksiatan. Apabila diperintah kemaksiatan maka tidak perlu mendengar dan taat.” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah).
Hadits ini menegaskan wajibnya menaati imam, hingga meskipun imam itu melakukan kemaksiatan. Ketaatan itu selama bukan dalam rangka bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Dalam kondisi imam melakukan kemaksiatan itu, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memerintahkan agar kita membenci kemaksiatannya itu. Beliau tetap melarang kita melepaskan tangan dari ketaatan.
Jika Pemimpin Masih Mengerjakan Shalat
Selama pemimpin tsb muslim dan mengerjakan shalat, ia tetap wajib ditaati. Dari Abu 'Abdurrahman ‘Auf bin Malik bin Abi 'Auf Al-Asyja'iy Al-Ghathafaniy radhiyallahu ‘anhu (wafat 73 H / 692 M di Syam), Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda:
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ فَقَالَ « لاَ مَا أَقَامُوا فِيكُمُ الصَّلاَةَ وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلاَتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ وَلاَ تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka, dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendoakan kalian, dan kalian pun mendoakan mereka. Sejelek-jelek pemimpin kalian adalah yang kalian membenci mereka, dan mereka pun membenci kalian. Juga kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.” Kemudian ada yang berkata: ”Wahai Rasulullah, tidakkah kita menentang mereka dgn pedang?” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Tidak, selama mereka masih mendirikan shalat di tengah-tengah kalian. Jika kalian melihat dari pemimpin kalian sesuatu yang kalian benci, maka bencilah amalannya, dan janganlah melepas ketaatan kepadanya.” (HR. Imam Muslim, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Ad-Darimi rahimahumullah)
Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi Asy-Syafi'i atau Imam Muslim rahimahullah (wafat 5 Mei 875 M, Naisabur, Iran) dalam kitab Shahih Muslim bab Khiyar al-Aimmah wa Syiraruhum, mengeluarkan hadits ini dari beberapa sanad : dari Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhaliy, dari Isa bin Yunus, dari al-Awza’i, dari Yazid bin Yazid bin Jabir, dari Ruzaiq bin Hayyan; dari Dawud bin Rusyaid, dari al-Walid bin Muslim, dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Ruzaiq bin Hayyan Maula bani Fazarah; dari Ishaq bin Musa al-Anshari, dari Walid bin Muslim, dari Ibn Jabir, dari Ruzaiq Maula Bani Fazarah. Ruzaiq meriwayatkannya dari Muslim bin Qarazhah, dari Auf bin Malik al-Asyja’i. Imam Muslim juga berkata, “Muawiyah bin Shalih meriwayatkan hadis ini dari Rabiah bin Yazid, dari Muslim bin Qarazhah, dari Auf bin Malik al-Asyja’i Radhiyallahu Anhum.
Baca Juga: Ketaatan adalah Tanda Makrifat
Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah dalam kitab Musnad Ahmad bab Hadits ‘Awf ibn Malik al-Asyja’i, mengeluarkan hadits ini dari Ali bin Ishaq, dari Abdullah, dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Ruzaiq Maula Bani Fazarah, dari Muslim bin Qarazhah, dari Auf bin Malik al-Asyja’i Radhiyallahu Anhum.
Adapun Abdullah bin Abdurrahman bin al Fadhl bin Bahram bin Abdush Shamad at-Tamimi atau Imam ad-Darimi rahimahullah (797 M Uzbekistan - 869 M, Muskat, Oman) mengeluarkannya dalam bab fi ath-tha’ah wa luzum al-jama'ah (tentang ketaatan dan keharusan jamaah) dari Hakam bin al-Mubarak, dari al-Walid bin Muslim, dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Ruzaiq bin Hayyan Maula Bani Fazarah, dari Muslim bin Qarazhah, dari Auf bin Malik al-Asyja’i Radhiyallahu Anhum.
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani rahimahullah (Kamis, 26 September 971 M / 28 Dzul Qa'idah 360 H di Isfahan Iran) dalam kitab Mu‘jam al-Kabir, Imam Ya'kub bin Ishak al-Isfriyaini atau Imam Abu ‘Awanah rahimahullah (wafat 928 M / 316 H) dalam kitab Musnad Abu ‘Awanah, Abu Bakr Muhammad bin Al Husein bin Abdillah Al-Baghdadi Al-Ajurri Asy-Syafi'i atau Imam al-Ajuri rahimahullah (wafat 7 November 970 M, Mekkah) dalam kitab Asy-Syari'ah, dan lainnya. Semuanya bersumber dari riwayat penuturan Auf bin Malik al-Asyja’i Radhiyallahu Anhu.
Meski Bukan Pilihan Kita
Walaupun pemimpin tersebut bukan pilihan kita dan tidak kita sukai, juga tetap wajib ditaati. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكَ السَّمْعَ وَالطَّاعَةَ فِى عُسْرِكَ وَيُسْرِكَ وَمَنْشَطِكَ وَمَكْرَهِكَ وَأَثَرَةٍ عَلَيْكَ
“Hendaklah engkau dengar dan taat kepada pemimpinmu baik dalam keadaan sulit maupun dalam keadaan mudah, baik dalam keadaan rela ataupun dalam keadaan tidak suka, dan saat ia lebih mengutamakan haknya daripada engkau.” (HR. Imam Muslim rahimahullah).
Baca Juga: Ini Pendapat Imam Ghazali tentang Menghina Pemimpin Zalim
Mendoakan Pemimpin Jangan Caci Maki
Kadang kala kita banyak mencela tanpa pernah mendoakan pemimpin. Bila keadaan di balik dimana kita yang menjadi pemimpin, inginkah kita di kritik terus tanpa pernah di do’akan? apakah ini akhlak seorang muslim sejati? Sesungguhnya hanya do’a kepada Allah Ta’ala yang Maha Mendengar yang mampu menjadikan pemimpin kami orang yang baik. Lisan seorang muslim lebih layak untuk berdo’a dibandingkan untuk mencela, sudahkah kamu doakan pemimpinmu hari ini?
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺃﻣﺎﻣﺔ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺎﻝ: " «ﻻ ﺗﺴﺒﻮا اﻷﺋﻤﺔ ﻭاﺩﻋﻮا اﻟﻠﻪ ﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﺼﻼﺡ ﻓﺈﻥ ﺻﻼﺣﻬﻢ ﻟﻜﻢ ﺻﻼﺡ» ".
Dari Abi Umamah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Jangan mencaci para pemimpin. Doakan mereka dengan kebaikan. Sebab kebaikan mereka adalah kebaikan bagi kalian" (HR Imam Ath-Thabrani rahimahullah)
Al-Fudhail ibn ʻIyadh ibnu Bishr ibnu Mas'ud Abu ʻAli at-Tamīmī al-Yarbuʻi al-Khurasani atau Imam Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah (726 M, Samarkand, Uzbekistan - 803 M, Mekkah) berkata:
قَالَ ( الْفُضَيْلَ بْنَ عِيَاضٍ) لَوْ أَنَّ لِيَ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً مَا صَيَّرْتُهَا إِلَّا فِي الْإِمَامِ قِيلَ لَهُ : وَكَيْفَ ذَلِكَ يَا أَبَا عَلِيٍّ ؟ قَالَ : مَتَى مَا صَيَّرْتُهَا فِي نَفْسِي لَمْ تُجْزِنِي وَمَتَى صَيَّرْتُهَا فِي الْإِمَامِ فَصَلَاحُ الْإِمَامِ صَلَاحُ الْعِبَادِ وَالْبِلَاد (حلية الأولياء صفحة 91)
Imam Fudlail bin Iyadl rahimahullah berkata: "Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, maka doa tersebut akan kuberikan untuk pemimpin". Ada yang tanya kepada Fudlail Bin Iyadh rahimahullah: "Kenapa bisa begitu?” Ia menjawab: "Jika doa itu untukku, maka hanya manfaat untukku saja. Dan jika kujadikan untuk pemimpin, maka kebaikan pemimpin adalah kebaikan bagi rakyat dan negeri." (Termaktub dalam kitab Hilyatul Auliya’ Wa Thabaqatul Ashfiya' 8: 77, Darul Ihya’ At Turots Al ‘Iroqiy, karya Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq bin Musa bin Mihran Al Muhrani Al Ashbihani Asy-Syafi'i atau Al-Imam Al-'Allamah Abu Nu’aim Al Ashfahani rahimahullah, 947 - 1038 M Isfahan, Iran).
ﻓﻘﺒﻞ اﺑﻦ اﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﺟﺒﻬﺘﻪ , ﻭﻗﺎﻝ: ﻳﺎ ﻣﻌﻠﻢ اﻟﺨﻴﺮ ﻣﻦ ﻳﺤﺴﻦ ﻫﺬا ﻏﻴﺮﻙ
Kemudian Abu Abdirrahman Abdullah Ibnul Mubarak rahimahullah (726 M Turkmenistan - 797 M, Hit, Irak) mencium kening Fudlail bin Iyadl rahimahullah dan berkata: "Wahai pengajar kebaikan. Tidak ada yg sebagus ini selain engkau" (Kitab Hilyatul Auliya' 8/91)
Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah Asy-Syaukani Ash-Shan’ani Al-Yamani atau Imam Asy-Syaukani rahimahullah (1759–1834 M) di dalam Nail al-Authar menjelaskan disyariatkannya mencintai imam dan mendoakan mereka.
Baca Juga: Doa Ulama Besar Bagi Pemimpin
Pesan Fudhail Bin Iyadh
Ada juga pesan dari Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad bin Idris Al Marwazi Al Baghdadi atau Imam Ahmad bin Hambal atau Imam Hambali atau Imam Ahmad rahimahullah (wafat 2 Agustus 855 M, Bagdad, Irak), sebagai berikut:
ﻭﺇﻧﻲ ﻷﺩﻋﻮ ﻟﻪ ﺑﺎﻟﺘﺴﺪﻳﺪ، ﻭاﻟﺘﻮﻓﻴﻖ، ﻓﻲ اﻟﻠﻴﻞ ﻭاﻟﻨﻬﺎﺭ، ﻓﻲ ﻛﻼﻡ ﻛﺜﻴﺮ.
"Sungguh aku berdoa untuk pemimpin dgn kebenaran dan pertolongan, malam atau siang, dalam banyak perbincangan". (Termaktub dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah atau Tarikh Ibnu Katsir 10/372, karya Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i atau Imam Ibnu Katsir rahimahullah, wafat 18 Februari 1373 M, Damaskus, Suriah)
Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah mengakui betapa pentingnya peran pemimpin demi terlaksananya kemaslahatan umat, oleh karenanya pemimpin yg baik akan memberikan dampak baik pula terhadap umat.
Doa untuk pemimpin
Doa adalah senjata para nabi dan orang-orang shalih terdahulu, yang menjadikan mereka generasi utama yang patut kita teladani. Dengan doa dan keyakinan, mereka menggantungkan harapan kepada yang maha mengabulkan.
Mendoakan para penguasa adalah bagian dari pertolongan kita kepada sesama, terlebih apabila penguasa di Negeri ini satu aqidah dengan kita. Dalam kesempatan dan redaksi lain, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memerintahkan umatnya untuk saling menolong sesama muslim, baik dalam keadaan dholim maupun terdholimi. Jikalau kita mendapati pemimpin bertindak dholim, maka kewajiban kita menasehati, jika tidak sanggup maka yg paling mudah adalah mendoakan, agar Allah subhanahu wa ta'ala memberinya petunjuk.
Baca Juga: Ulama', Pemerintah Dan Rakyat: Nasihat, Kebijakan dan Sikap Sesuai Takaran Syariat
Sebagai penutup mari kita gunakan waktu-waktu dan tempat-tempat mustajab, untuk selalu memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala, agar dikaruniai pemimpin yg baik juga peduli terhadap rakyatnya, sehingga Negeri kita menjadi Negeri dambaan, sebagimana firman Allah subhanahu wa ta'ala, "Baldatun Toyyibatun Wa robbun Ghofur".
Maka dari itu, marilah jangan lupa kita sisipkan doa untuk mereka Mendoakan para pemimpin, mendoakan sultan, mendoakan para penguasa, mendoakan wakil rakyat dan sebagainya.
Dalam kitab Abwabul Faraj, karya Sayyid Muhammad bin Alawi Bin Abbas Bin Abdul Aziz al-Maliki Al-Idrisi Al-Hasani rahimahullah (wafat 29 Oktober 2004 M, Jannatul Mualla Mekkah), menyebutkan sebuah doa untuk kebaikan para pemimpin. Berikut lafadz doanya :
اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ وُلاَةَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِيْ رَعَايَاهُمْ وَاْلِاحْسَانِ اِلَيْهِمْ وَالشَّفَقَةِ عَلَيْهِمْ وَاْلِاعْتِنَاءِ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبِّبْهُمْ اِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الَّرعِيّةَ لَهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ اْلمُسْتَقِيْمِ وَاْلعَمَلِ بِوَظَائِفِ دِيْنِكَ اْلقَوِيْمِ
Allohumma ashlih wulatal muslimina lil ‘adli fi ro’ayahum wal ihsani ilaihim wasy syafaqoti ‘alaihim wal i’tina-i bi masholihihim wa habbibhum ilar ro’iyyati wa habbibir ro’iyyata lahum wa waffiqhum li shirothikal mustaqimi wal ‘amali bi wadzo-ifi dinikal qowimi.
Ya Allah, perbaikilah para pemimpin kaum muslimin, berilah mereka taufik-Mu hingga mereka bisa bersikap adil terhadap rakyat mereka, dan dapat berbuat baik kepada mereka, bersikap lembut kepada mereka, mau mendengar keluhan mereka, dan memperhatikan maslahat mereka, buatlah mereka agar mencintai rakyatnya dan buatlah rakyat agar mencintai mereka. Berilah mereka taufik-Mu agar tetap berada di jalan-Mu yang lurus, dan senantiasa mengamalkan ajaran agama-Mu yang lurus.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ
Allahumma ashlih wulaa ta umuurinaa, Allahumma waffiq hum limaa fiihi shalaa huhum wa shalaa hul islaami walmuslimiina, Allahumma a'inhum 'alalqiyaami bimahaa mihim ka maa amartahum yaa rabbal'aalamiin. Allahumma ab'id 'anhum bithoonatassuu i wal mufsidiina wa qarrib ilayhim ahlalkhayri wannaashihiina yaa rabbal'aalamiina. Allahumma ashlih wu laata umuuril muslimiina fii kulli makaanin.
Baca Juga: Nabi Tak Pernah Mencaci-Maki
“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yg baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.”
Penutup
Semoga kita menjadi rakyat Indonesia yang taat, bukan rakyat yang mbalelo. Hanya Allah subhanahu wa ta'ala yang memberi taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Wallahu a'lam
---------
Oleh: Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi (Khodim Jama'ah Sarinyala Kabupaten Gresik)
Editor: Nasirudin Latif
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...