Indahnya Merajut Persahabatan

 
Indahnya Merajut Persahabatan

 

LADUNIMID, KOLOM-KEHIDUPAN yang kita jalani tentunya tidak terlepas dari interaksi sosial dalam bingkai hablumminannas. Salah satu elemennya berupa persahabatan. Kita dituntut untuk memuliakan sahabat yang dimilikinya akan memperoleh banyak pelindung dari musuh-musuhnya.

 Kebutuhan kita akan seorang sahabat yang setia tidak kalah penting dengan kebutuhan kita yang lain. Seseorang yang senang dengan keberadaan sahabatnya akan memperoleh kehidupan yang tenang dan memuaskan.

Seorang yang cerdas merupakan seseorang yang selalu memperbaharui pertemanannya serta segera menyelesaikan suatu konflik dan masalah ketika hal tersebut baru muncul. Apa yang lebih diharapkan dari hal-hal itu adalah perhatian yang tulus kepada sahabat dan menciptakan keharmonisan di antara kita.

Kasih sayang dan ikatan yang terjalin dapat berlangsung terus menerus tergantung dari saling pengertian yang ditunjukan ketika melakukan suatu aktifitas yang baik dan benar. Jalinan persahabatan yang tidak disertai kesediaan untuk saling berkorban tidak akan bertahan lama.

Tingkatan suatu persahabatan dapat dilihat dan diukur dari derajat sensitifitas yang ditunjukan dalam hal kebahagiaan atau kesedihan yang sedang dialami oleh seoraang teman. Bagi mereka yang tidak ikut serta merasakan kebahagian temanya dan tidak ikut menangis merasakan kesedihan temanya bukanlah seorang sahabat sejati.

Persahabatan sejati akan tampak dengan jelas ketika salah seorang di antara mereka berada di samping sahabatnya ketika sahabatnya itu dalam kondisi sulit dan sedih. Bagi mereka yang tidak hadir pada masa kemalangan dan kesedihan yang dialami sahabatnya tidak dapat disebut sebagai seorang sahabat.

Bagi mereka yang selalu berdebat dan menciptakan konflik pada kehidupan di sekitarnya tidak akan memiliki banyak sahabat. Jika kita berharap memiliki banyak sahabat yang setia, maka kita harus menghindari diri kita dalam terlibat suatu argumen yang tidak diperlukan

 Banyak orang yang mengandalkan seorang sahabat sebagai panutan dan pemberi nasihat serta sebagai alarm yang akan selalu mengingatkan mereka. Dalam islam sendiri persahabatan merupakan salah satu yang sangat di anjurkan oleh Allah SWT sebagaimana firmanNya berikut ;


“Sebenarnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bersudara, maka damaikanlah  dintara kedua saudara kamu (yang bertelingkah) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh rahmat ” (QS. Al-Hujurat 49:10)


Bukan hanya itu, bahkan Rasulullah menekankan hal tersebut sebagaimama diungkapkan dalam sebuah hadist berbunyi:


“Seorang Muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, merendahkannya, menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinakannya.”(HR Muslim)


Persahabatan merupakan sebuah nilai yang harus ditanamkan sejak dini. Karena bagaimanapun orang yang memiliki banyak sahabat dipercaya akan lebih mudah dalam menjalani kehidupannya. Sebagaimana sebuat kiasan “Semakin banyak sahabat semakin banyak rezeki".

Esensi persahabatan itu akan melahirkan banyak nilai positif dan pahala yang besar di sisi Allah SWT.  Kita yang bersahabat karena Allah akan membuat para syuhada dan nabi menjadi Iri, ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadist :


“Di sekitar Arsy-Nya ada menara-menara dari cahaya, di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, wajah-wajah mereka pun bercahaya. Mereka bukan para nabi dan syuhada, hingga para nabi dan syuhada pun iri kepada mereka.” Ketika para sahabat bertanya, Rasulullah menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.” (HR. Tirmidzi).

Berdasarkan hadist tersebut dijelaskan bahwa, mereka yang menjalin persahabatan karena Allah, kelak akan memiliki cahaya, wajah mereka bercahaya dan bahkan pakaian mereka juga dibuat dari cahaya. Hal ini kemudian akan membuat iri kaum syuhada dan para Nabi. Karena itulah, menunjukka  bahwa betapa muluanya dan beruntungnya mereka yang menjalin persahabatan karena Allah


Beranjak dari itu jalanilah persahabatan bukan hanya dalam bingkai kepentingan dan waktu yang berdurasi namun raihlah persahabatan dalam meraih ridha ilahi hingga hari esok kelak. 

***Abi Sahal Arsyad, Penikmat Kopi Aceh