Pemahaman Seputar Nuzulul Qur'an

 
Pemahaman Seputar Nuzulul Qur'an
Sumber Gambar: Freepik, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Makna Nuzulul Qur'an secara harfiah berarti "turunnya Al-Qur'an". Dikatakan dengan istilah demikian karena merujuk kepada peristiwa penting diturunkannya Al-Qur’an secara keseluruhan, yakni diturunkan dari Lauhul Mahfudh ke Baitul 'Izzah di langit dunia. Sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir di dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir berikut: 

وَأَمَّا الْقُرْآن فَإِنَّمَا نَزَلَ جُمْلَةً وَاحِدَةً إِلَى بَيْتِ الْعِزَّةِ مِنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، وَكَانَ ذَلِكَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ، فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ مِنْهُ، كَمَا قَالَ تَعَالَى: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَة ِالْقَدْرِ. وَقَالَ: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ، ثُمَّ نَزَلَ بَعْدُ مُفَرَّقًا بِحَسَبِ الْوَقَائِعِ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

"Adapun Al-Qur'an itu turun secara keseluruhan ke Baitul 'Izzah di langit bumi pada bulan Ramadhan, tepat di Malam Lailatul Qadar. Hal sebagaimana firman Allah; 'Sungguh Kami telah menurunkan Al-Qur'an di Malam Lailatul Qadar.' Begitu juga sebagamana firmah Allah; 'Sungguh Kami telah menurunkan Al-Qur'an di malam yang diberkahi.' Lalu setelahnya, Al-Qur'an turun secara terpisah sesuai dengan peristiwa yang dialami oleh Rasulullah SAW."

Mayoritas ulama bersepakat bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan keterangan di dalam Surat Al-Baqarah ayat 185.  Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang bathil).”

Tetapi para ulama berbeda pendapat mengenai tanggal turunnya Al-Qur’an di bulan Ramadhan ini. Imam Ibnu Ishaq berpendapat bahwa tanggal turunnya Al-Qur’an adalah tanggal 17 Ramadhan pada tahun 41 dari kelahiran Rasulullah SAW. Hal ini berdasarkan pada Surat Al-Anfal ayat 41 berikut:

 إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللَّهِ وَمَا أَنزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di Hari Furqon, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dalam ayat di atas, yang dimaksud dengan hari bertempurnya kedua golongan itu adalah antara kaum Muslimin dengan Musyrikin saat perang Badar. Hal ini sebagaimana keterangan yang dikutip oleh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya dari riwayat berikut:

قال علي بن أبي طالب والعوفي، عن ابن عباس: ( يوم الفرقان ) يوم بدر، فرق الله فيه بين الحق والباطل . رواه الحاكم

"Ali bin Abi Thalib dan Al-'Aufi berkata, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud Hari Furqon (Hari Pembeda) tidak lain adalah hari terjadinya perang Badar, yang mana Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil." (HR. Al-Hakim)

Lalu diketahui bahwa terjadinya perang Badar adalah pada tanggal 17 Ramadhan dan sebagaimana dijelaskan di dalam Kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Safiurrahman Al-Mubarakfuri, peristiwa tersebut terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah. Sedangkan mengenai tanggal tersebut Imam Ibnu Jarir Thabari menjelaskan di dalam kitab tafsirnya Tafsir At-Thabari dengan mengutip sebuah riwayat dari Hasan bin Ali, sebagaimana berikut:

كَانَتْ لَيْلَةُ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانُ لِسَبْعِ عَشَرَةَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ

"Malam Al-Furqon (malam diturunkannya Al-Qur’an ) adalah bertepatan dengan hari pertempuran dua golongan, yaitu tanggal 17 Ramadhan."

Dengan demikian bisa dipahami bahwa tanggal 17 Ramadhan merupakan momen penting dalam sejarah Islam, selain hari terjadinya perang Badar, juga merupakan waktu pertama kali diturunkannya Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW melalui Malaikat Jibril. Dan karena itu, biasanya peringatan Nuzulul Qur'an dilakukan oleh sebagian umat Islam pada setiap tanggal 17 Ramadhan, karena memang pada tanggal tersebut Rasulullah SAW mendapatkan wahyu pertama berupa Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Lalu sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Al-Qurthubi di dalam kitab tafsirnya Tafsir Al-Qurthubi dengan mengutip riwayat dari Aisyah r.ha, bahwa surat pertama yang diturunkan adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5.

قَالَتْ عَائِشَةُ: أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُوُلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلرُّؤْيَا الصَّادِقَةُ، فَجَاءَهُ الْمَلَكُ فَقَالَ: اِقْرَأ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ. خَلَق الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اِقْرَأ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ، الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ، عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

"Aisyah berkata: 'Wahyu pertama yang terjadi kepada Rasulullah SAW adalah berupa mimpi yang benar, kemudian didatangi malaikat yang berkata (membacakan fiman Allah Surat Al-Alaq ayat 1-5): 'Bacalah wahai Muhammad dengan nama Rabbmu yang menciptakan sekalian makhluk. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan Rabbmu Yang Maha Pemurah yang mengajar manusia melalui pena. Dia mengajar manusia sesuatu yang tidak diketahui.'" (HR. Bukhari)

Begitulah seterusnya Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur hingga yang terakhir adalah ayat dari Surat Al-Maidah. Diturunkannya ayat-ayat suci Al-Qur'an secara bertahap tersebut menurut sebagian besar ulama terjadi selama kurun waktu kurang lebih 22 Tahun 2 bulan 22 hari. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 20 Mei 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim