INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
KH, Nafi’ Abdillah merupakan putra dari KH. Abdullah Salam dari Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah. Kyai Nafi’ adalah alumni Pondok Pesantren Sarang, Rembang yang pada masa beliau mencari ilmu masih diasuh oleh Kyai Zubair, ayahanda KH. Maimoen Zubair.
Kyai Achmad Zamachsyari atau yang akrab dipanggil Gus Mad lahir pada tanggal 16 Juni 1943 di Kampung Peneleh, Surabaya. Gus Mad merupakan putra kedua dari 8 bersaudara dari pasangan Nyai Hj. Asmah binti Siddiq dan KH. Ahmad Rifa’i Basuni. Kyai Achmad Rifai Basuni adalah pendiri Pondok Pesantren Al-Fattah, Singosari
Kyai Sahal Mahfudz merupakan salah satu contoh ulama yang menerapkan prinsip mendidik tanpa kekerasan. Beliau dikenal sebagai pendidik yang selalu menggunakan cara-cara bijaksana dalam menghadapi santrinya yang melanggar aturan.
KH. Ja'far Sodiq Syuhud selain menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang, beliau juga membuka pengajian kitab rutin di Pesantren Al-Khoirot, mengisi pengajian di Majelis Taklim, Madrasah Diniyah, dan mendakwahkan islam melalui pengajian dari masjid ke masjid.
Dikisahkan, pada suatu kesempatan, Imam Abu Hanifah bertanya kepada Hatim Al-'Asham mengenai cara untuk selamat dari bahaya kehidupan dunia.
Pada hakikatnya, semua masalah yang dihadapi oleh manusia hanya berbeda kapasitasnya, namun semua itu kembali kepada hati manusia. Apakah ia mau meminta kepada Allah supaya dilapangkan dadanya dalam menghadapi masalah-masalah hidupnya, ataukah justru ia menafikan Allah SWT.
Jadikan masalah itu sebagai batu pijakan agar kita terus bertumbuh menjadi pribadi-pribadi tangguh dan bisa berfungsi sepenuhnya. Dan yakinlah selalu bahwa Allah SWT senantiasa membersamai orang-orang yang sabar.
KH. A. Nafi’ Abdillah adalah sosok yang bersahaja, santun, dan ramah kepada siapa pun. Sebagai seorang mursyid thariqah, beliau mempunyai jamaah yang tingkat keilmuan dan strata sosialnya beragam, namun beliau mampu mengayomi semua tanpa diskriminasi.
Perlu digarisbawahi, meski hakikatnya berbuat kebaikan bukanlah untuk menghitung-hitung pahala, tapi, hitung-hitungan di atas menunjukkan keadilan dan kasih sayang Allah SWT dalam memberikan ganjaran kepada para hamba-Nya yang berbuat baik.
Beberapa tahun sebelum Kyai Nafi’ wafat, saya berkesempatan sowan untuk keperluan meminjam teks khutbah yang biasa dibaca di masjid Kajen.