Nuzulul Qur’an dan Doa

 
Nuzulul Qur’an dan Doa
Sumber Gambar: mataqdarululum / Pixabay

Laduni.ID, Jakarta - Bulan Ramadhan bukan hanya bulan berkah, rahmat dan ampunan. Di bulan suci ini juga terjadi peristiwa luar biasa dan besar bagi umat Islam. Salah satunya yakni Nuzulul Quran. Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ.

Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al Baqarah: 185)

Meski terjadi perbedaan di kalangan ulama terkait waktu turunnya Al-Qur’an, namun mereka sepakat Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan.

Di Indonesia, Nuzulul Quran diperingati tiap tanggal 17 Ramadhan. Tahun ini, 17 Ramadan 1443 Hijriah bertepatan dengan tanggal 19 April 2022.

Nuzulul Qur'an secara harfiah berarti turunnya Al-Qur'an. Istilah ini merujuk kepada peristiwa penting penurunan “Al-Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu, Rasulullah SAW selalu membaca Al-Qur’an tiap malam Ramadhan.

كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ .

Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al-qur’an bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bermudarasah, membaca Al-Qur’an bersama Malaikat Jibril alaihissalam di luar shalat.

Pahala membaca Alquran

Membaca Al-Qur'an juga merupakan ibadah tersendiri walaupun hanya membaca satu ayat yang pendek. karena membaca Al-Qur’an satu hurufnya diganjar dengan satu kebaikan dan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan, hal tersebut berdasarkan hadis yang berbunyi.

عَنْ عَبْدُ اللّٰهِ بْنَ مَسْعُودٍ رَضِىَ الله عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللّٰهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Artinya: "Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم (alif, lam, mim) satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf. (HR. Tirmidzi )

Bacaan Doa Lengkap Malam Nuzulul Qur’an

اَللهُم اغْفِرَلِيْ وَلِوَالِدَى ورْحَمْهُمَا كَمَارَبيَانِيْ صَغِيْرًا

Allahummaghfir lii wa liwaalidayya warhamhuma kamaa rabbayanii shaghiraa

Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangi aku di waktu kecil"

Bacaan doa Nuzulul Qur’an di atas bisa diamalkan pada saat sedang memperingati atau menjalani atau melewati Nuzulul Qur’an karena doa di atas mempunyai maksud untuk memohon dan meminta ampunan kepada Allah SWT atas semua kesalahan (dosa) diri kita sendiri maupun kedua orangtua kita.

اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma Innaka 'Afuwwun, Tuhibbul 'Afwa, Fa'fu 'Anni

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku."

Lalu bacaan doa malam Nuzulul Qur’an di atas bisa diamalkan pula karena sudah pernah diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa ia pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang bacaan doa apa yang harus dibaca saat bertepatan dengan malam Lailatul Qadar. Beliau menjawab seperti Do'a yang tertera diatas.

Doa sebelum membaca Al-Quran

Selain dianjurkan memiliki wudhu sebelum membaca Al-Quran, juga dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Muhammad Makki Nashr Al-Jarisi dalam kitab Nihayatul Qaulul Mufid fi Tajwidil Quranil Majid, bahwa sebagian ulama membaca doa berikut sebelum membaca Al-Quran;

اَللّهُمَّ عَظِّمْ رَغْبَتِيْ فِي الْقُرآنِ وَاجْعَلْهُ نُوْرًا لِبَصَرِيْ وَشِفَاءً لِصَدْرِيْ وَذَهَابًا لِهَمِّيْ وَحُزْنِيْ. اَللّهُمَّ زَيِّنْ بِه لِسَانِيْ وَجَمِّلْ بِه وَجْهِي وَقَوِّ بِه جَسَدِيْ وَثَقِّلْ بِه مِيْزَانِيْ وَارْزُقْـنِيْ حَقَّ تِلَاوَتِه وَقَوِّنِيْ عَلى طَاعَتِكَ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاحْشُرْنِيْ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ الْأَخْيَارِ

Allohumma azhzhim roghbatii fil qur-aani waj’alhu nuuron libashorii wa syifaa-an lishodrii wa dzahaaban lihammii wa huznii. Allohumma zayyin bihii lisaanii wa jammil bihii wajhii wa qowwi bihii jasadii wa tsaqqil bihii miizaanii warzuqnii haqqo tilawatihii wa qowwinii ‘alaa thoo’atika aanaa-al laili wa athrofan nahari wahshurnii ma’an nabiyii shollallaahu ‘alaihi wa sallama wa aalihiil akyaari.

Ya Allah, perbesar kecintaanku pada Al-Quran, jadikan Al-Quran sebagai cahaya pada penglihatanku, dan kesembuhan pada dadaku, dan penghilang kesusahan dan kesedihanku. Ya Allah, hiasilah lisanku dengan Al-Quran, perbaguslah wajahku dengannya, kuatkan tubuhku dengannya, beratkan timbanganku dengannya, berilah aku rizeki untuk benar-benar membacanya atas dasar taat kepada-Mu, di pertengahan malam dan penghujung siang, dan kumpulkan aku bersama Nabi SAW dan keluarganya yang terpilih.

Atau bisa membaca doa sebelum membaca Al-Qur’an dibawah ini :

اَللّٰهُمَّ افْتَحْ عَلَىَّ حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَىَّ رَحْمَتَكَ وَذَكِّرْنِىْ مَانَسِيْتُ يَاذَاالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

Allohummaftah 'alayya hikmataka wansyur 'alayya rohmataka wa dzakkirnii maanasiitu yaa dzal jalaali wal ikhroomi

Ya Allah bukakanlah hikmahMu padaku, bentangkanlah rahmatMu padaku dan ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupa, wahai dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

Doa Setelah Membaca Al-Qur'an

Setelah kita membaca Al-Qur’an, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa berdoa setelah membaca Al-Qur’an dan setelah mengkhatamkan Al-Qur’an akan diijabah oleh Allah.

اَللّٰهُمَّ ارْحَمْنِىْ بِالْقُرْآنِ. وَاجْعَلْهُ لِىْ اِمَامًا وَنُوْرًا وَّهُدًى وَّرَحْمَةً. اَللّٰهُمَّ ذَكِّرْنِىْ مِنْهُ مَانَسِيْتُ وَعَلِّمْنِىْ مِنْهُ مَاجَهِلْتُ. وَارْزُقْنِىْ تِلاَ وَتَهُ آنَآءَ اللَّيْلِ وَاَطْرَافَ النَّهَارٍ. وَاجْعَلْهُ لِىْ حُجَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Allahummarhamnii bil qur'aani. waj'alhu lii imaaman wa nuuran wa hudan wa rohman. Allahumma dzakkirnii minhu maa nasiitu wa'allimnii minhu maa jahiltu. wazuqnii tilaa watahu aanaa-al laili wa athroofan nahaari. waj'alhu lii hujjatan yaa robbal 'aalamiina.

"Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Qur'an yang agung, jadikanlah ia bagiku cahaya petunjuk rahmat. Ya Allah, ingatkanlah apa yang telah aku lupa dan ajarkan kepadaku apa yang tidak aku ketahui darinya, anugerahkanlah padaku kesempatan membacanya pada sebagian malam dan siang, jadikanlah ia hujjah yang kuat bagiku, wahai Tuhan seru sekalian alam."

Di antara kalimat doa yang dibaca oleh Sayid Al-Baqir setelah membaca Al-Qur’an adalah doa berikut;

اللهم اغفر لي بالقرآن، اللهم ارحمني بالقرآن، اللهم اهدني بالقرآن، اللهم ارزقني بالقرآن

Allohummaghfirli bil qur-aan, allohummarhamnii bil qur-aan, allohummahdinii bil qur-aan, allohummarzuqnii bil qur-aan.

Ya Allah, ampunilah aku dengan sebab Al-Qur’an. Ya Allah, rahmatilah aku dengan sebab Al-Qur’an. Ya Allah, tunjukkan aku dengan sebab Al-Qur’an. Ya Alllah, berilah aku rizki dengan sebab Al-Qur’an.

Doa ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al-Mushannaf, dari Zaid bin Ali, dia berkata;

مررت بأبي جعفر يعني الباقر وهو في داره وهو يقول: اللهم اغفر لي بالقرآن، اللهم ارحمني بالقرآن، اللهم اهدني بالقرآن، اللهم ارزقني بالقرآن

Aku lewat ketemu Abu Ja’far, yaitu Sayid Al-Baqir, di rumhanya sambil mengucapkan doa; ‘Allohummaghfirli bil qur-aan, allohummarhamnii bil qur-aan, allohummahdinii bil qur-aan, allohummarzuqnii bil qur-aan

(Ya Allah, ampunilah aku dengan sebab Al-Quran. Ya Allah, rahmatilah aku dengan sebab Al-Quran. Ya Allah, tunjukkan aku dengan sebab Al-Quran. Ya Alllah, berilah aku rizki dengan sebab Al-Quran).


Sources by Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala